-->

Cara Membuat Grafik Kurva Standar Dengan Excel

Artikel ini saya buat karena berhubungan dengan artikel saya tentang analisa phosphat (untuk tanah, pupuk, dan jaringan tanaman ) dan juga analisa gula reduksi. Dimana metodenya menggunakan alat spektrofotometer dan kurva standar.

Beberapa ada yang masih bingung dalam mencari persamaan kurva standar. Dalam artikel ini akan saya jelaskan tentang membuat kurva standar dengan menggunakan metode grafik di excel.

Kurva standar adalah standar dari sampel yang dapat digunakan sebagai acuan untuk sampel tersebut pada percobaan. Pembuatan kurva standar bertujuan untuk mengetahui hubungan antara konsentrasi larutan dengan nilai absorbansinya sehingga konsentrasi pada sampel dapat diketahui.

Cara Membuat Kurva Standar di Excel

1. Buka Microsoft Excel kemudian buat datanya



















2. Blok seluruh data ( klik dan tahan mouse kemudian geser hingga memenuhi data )




3. Klik tombol insert kemudian klik pada icon scatter. 



4. Kemudian akan muncul grafiknya seperti ini




5. Klik quick layout , kemudian klik pada layout 9.






7. Hasilnya akan muncul persamaan di samping grafik




8. Perhitungan konsentrasi larutan sampel dapat menggunakan rumus persamaan garis seperti yang terdapat pada no 7, dimana y = absorbansi dan x = konsentrasi

9. Selanjutnya buka artikel berikut : 

Semoga bermanfaat :)

Cara Kalibrasi pH Meter

 pH meter adalah alat yang digunakan untuk mengukur tingkat asam atau basa suatu larutan. Sebelum digunakan pH meter harus di kalibrasi terlebih dahulu.

Kalibrasi adalah kegiatan yang dilakukan untuk menentukan kebenaran konvensional nilai penunjukkan alat ukur dan bahan ukur dengan cara membandingkan terhadap standar ukur yang mampu telusur ke standar nasional maupun internasional untuk satuan ukuran dan atau internasional dan bahan-bahan acuan tersertifikasi.

Kalibrasi pH meter dapat dilakukan secara rutin, setiap kali akan digunakan. Kalibrasi merupakan bagian dari pemeliharaan alat. Manfaat dari kalibrasi alat yaitu bisa mengetahui perbedaan/ penyimpangan antara harga benar dengan harga yang ditunjukkan oleh alat dan menjaga kondisi instrumen ukur dan bahan ukur agar tetap sesuai dengan spesifikasinya.


Cara Kalibrasi pH Meter

Alat :
  • pH Meter
  • Gelas piala/beker 100 ml ( 3 buah )
  • Gelas piala 250 ml ( 1 buah )
  • Botol semprot 250 ml
  • Tisu
Bahan :
  • Larutan Buffer 4, 7, dan 10
  • Aquadest
Tahapan dalam kalibrasi pH Meter :
  1. Tuang larutan buffer 4, 7, dan 10 ke dalam gelas piala masing- masing 50 ml. Tandai masing-masing gelas agar tidak keliru dengan gelas piala A ( untuk buffer 4 ), gelas piala B ( untuk buffer 7 ), gelas piala C ( untuk buffer 10 ).
  2. Buka penutup elektroda, kemudian rendam sebentar dalam aquadest, bilas berkali-kali dengan menggunakan botol semprot dan tampung air sisa semprotan ke dalam gelas piala 250 ml.
  3. Keringkan elektroda dengan menggunakan kertas tisu.
  4. Tekan tombol "ON " pada pH meter tersebut.
  5. Elektroda yang sudah kering dicelupkan ke dalam larutan buffer 7, kemudian tekan tombol " CAL " pada alat dan putar elektroda agar homogen. Tunggu beberapa saat sampai alat menunjukkan angka yang tetap. Pembacaan harus menunjukkan pH 7.
  6. Cuci elektroda dengan aquadest berulang-ulang dan keringkan dengan tisu.
  7. Ulangi langkah no 5, tetapi menggunakan larutan buffer 4 dan 10.
  8. Apabila hasil pembacaan diluar range yang telah ditetapkan artinya pH meter tidak terkalibrasi.
Berbagai merk pH meter memiliki detail yang berbeda - beda dalam cara mengkalibrasinya. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada buku manual alat. Tetapi pada umumnya cara kalibrasi alat hampir sama seperti yang saya jelaskan diatas.

REFERENSI

https://id.wikipedia.org/wiki/Kalibrasi

Alat - Alat Laboratorium Kultur Jaringan

Kultur jaringan yaitu membudidayakan suatu jaringan tanaman menjadi tanaman kecil yang mempunyai sifat seperti induknya dalam jumlah yang banyak dan dalam waktu yang singkat. Perbanyakan tanaman dengan sistem kultur jaringan dilaksanakan di dalam laboratorium yang bersih dan steril.


Berikut beberapa alat yang harus ada di dalam laboratorium kultur jaringan

1. Timbangan Analitik

Jenis timbangan di laboratorium bermacam-macam. Jenis timbangan yang dipakai di laboratorium kultur jaringan adalah timbangan yang dapat digunakan untuk menimbang sampai satuan yang sangat kecil ( minimal timbangan empat angka dibelakang koma ). Karena kebutuhan akan mikronutrien dan hormon pada umumnya berkadar sangat kecil yaitu dalam skala miligram (mg).

2. Laminar Air Flow ( LAF )

Laminar Air Flow ini digunakan untuk pemotongan eksplan, melakukan penanaman dan subkultur. Laminar Air Flow ini harus steril, bebas dari debu, dilengkapi dengan UV, lampu neon, dan blower.

Untuk sterilisasi Laminar Air Flow dilakukan dengan menggunakan alkohol 70%. Permukaan laminar dibersihkan dengan tisu/lap yang sudah dicelupkan alkohol 70%. Sebelum digunakan lampu UV dinyalakan selama 1 - 2 jam untuk membunuh kontaminan yang ada di permukaan laminar. Setelah selesai menggunakan laminar sebaiknya dilakukan sterilisasi lagi agar laminar tetap bersih.

3. Enkas

Enkas ini memiliki fungsi yang sama dengan Laminar Air Flow yaitu untuk melakukan penanaman, pemotongan eksplan, dan subkultur. Enkas ini banyak dipilih karena harganya yang lebih murah dibandingkan dengan Laminar Air Flow

Enkas terbuat dari bahan kaca dan kayu dengan dua lubang di bagian depan seukuran dengan tangan pekerja. Lubang ini disertai tutup untuk mencegah kontaminasi.

Cara sterilisasi enkas yaitu bagian dalam enkas dilap menggunakan tisu/ lap steril yang sudah dicelupkan alkohol 70%. Tangan pekerja disemprot dengan alkohol dan masuk melalui lubang di bagian depan enkas ketika melakukan pengelapan.

4. Rotating Shaker ( Penggojog )

Shaker adalah alat penggojog yang putarannya dapat diatur sesuai keinginan kita. Rotating shaker adalah penggojog yang berputar secara horizontal dengan sumbu vertikal. Di laboratorium kultur jaringan, penggojog ini digunakan untuk keperluan menumbuhkan kalus pada eksplan anggrek atau membentuk protokormus. 

Untuk menumbuhkan kalus anggrek biasanya digojog dengan suasana terang, sedangkan untuk menumbuhkan protokormus dari kalus jaringan tanaman ( padi, tebu, jagung ) digojog dalam keadaan gelap. Dalam keadaan gelap berarti erlenmeyer yang berisi kalus dibungkus dengan aluminium foil seluruh dindingnya kemudian diletakkan di atas penggojog.

5. Autoklaf

Autoklaf adalah alat yang digunakan untuk sterilisasi alat dan medium kultur jaringan. Alat-alat seperti cawan petri, gunting, pinset, scalpel, dan spatula harus disterilkan terlebih dahulu sebelum digunakan. Demikian juga dengan medium yang sudah dimasukkan ke dalam botol medium juga harus disterilkan.

Pemanasan dalam autoklaf dilakukan pada suhu yang tinggi (121 ℃) dan tekanan uap air yang besar (1,5 kg/cm2). Kondisi ini dipertahankan sesuai dengan kebutuhan sterilisasi. Untuk sterilisasi alat dibutuhkan waktu 60 menit dan untuk sterilisasi media dibutuhkan waktu 30 menit. Uap panas di dalam autoklaf  akan membunuh bakteri dan mikrobia yang ada.

6. Magnetic Stirrer

Magnetic stirrer ini digunakan untuk mengaduk dan memanaskan bahan/senyawa dalam proses pembuatan medium. Dalam pembuatan medium proses pengadukan sangat diperlukan untuk membuat medium menjadi homogen.

Cara menggunakan alat ini yaitu erlenmeyer atau bisa juga gelas piala yang berisi larutan dan bahan kimia yang akan dilarutkan diletakkan di atas stirrer. Kemudian dimasukkan batang pengaduk magnit ( panjang 3 cm, 2 buah ), sehingga pada saat larutan mendidih pengaduk akan bergerak memutar dan karena mengandung magnit menyebabkan berputarnya hanya bagian dasar saja. Dengan demikian bahan kimia dapat larut dengan baik. 

Kecepatan magnet berputar dapat diatur pada skala yang tertera pada magnetic stirrer sesuai dengan keinginan kita. Semakin besar skala maka semakin cepat magnet berputar.

7. Centrifuge

Centrifuge adalah alat pemutar tabung reaksi. Centrifuge biasa dipakai untuk keperluan isolasi protoplas dengan cara memasukkan enzim dan medium purifikasi.

8. Alat Gelas dan Lainnya

Alat - alat gelas dan non gelas yang sering dipakai di laboratorium kultur jaringan yaitu :

  • Erlenmeyer, alat ini digunakan sebagai tempat dan sarana menuangkan air suling maupun tempat media dan penanaman eksplan. Erlenmeyer bisa diganti dengan botol selai, botol kopi, dan botol obat injeksi.
  • Gelas Ukur, alat ini dipakai untuk menakar air suling dan untuk pembuatan larutan sterilisasi eksplan (chlorox).
  • Gelas Piala, alat ini digunakan untuk membuat medium.
  • Petridish, alat ini mutlak dibutuhkan dalam kultur jaringan. Petridish disterilisasi bersama dengan kertas saring di dalamnya. Petridish dicuci bersih kemudian dikeringkan. Setelah kering dibungkus dengan kertas payung coklat untuk disterilisasi dengan autoklaf.
  • Tabung reaksi dan corong, alat ini digunakan untuk isolasi protoplas.
  • Pengaduk kaca, alat ini digunakan untuk mengaduk bahan kimia atau agar-agar saat membuat medium agar mudah larut.
  • Pipet tetes, digunakan untuk mengambil KOH atau HCl untuk menetralkan pH.
  • Jarum injeksi, jarum ini digunakan untuk mengambil larutan stok dalam pembuatan media.
  • Pinset, digunakan untuk memegang atau mengambil irisan eksplan atau menanam eksplan.
  • Skalpel, digunakan untuk mengiris bahan isolasi protoplas karena membutuhkan irisan yang sangat tipis.
  • Lampu spirtus, sprayer, dan box alkohol, semua alat ini digunakan untuk keperluan sterilisasi.
Alat-alat tersebut diatas adalah alat yang harus ada di laboratorium kultur jaringan. Mungkin teman-teman ada yang mau menambahkan bisa ditulis di kolom komentar ya. Semoga bermanfaat.

REFERENSI

Daisy P. Sriyanti Hendaryono dan Ari Wijayani, 1994.Teknik Kultur Jaringan : Pengenalan dan Petunjuk Perbanyakan Tanaman Secara Vegetatif ModernKanisius. Yogyakarta.




Cara Membuat Larutan Stok Zat Pengatur Tumbuh

Di dalam tubuh tanaman terdapat hormon tumbuh yaitu senyawa organik yang jumlahnya sedikit dan dapat merangsang ataupun menghambat berbagai proses fisiologi tanaman. Senyawa organik yang berada di dalam tubuh tanaman ini jumlahnya sangat sedikit, maka diperlukan penambahan hormon dari luar. Hormon sintesis yang ditambahkan dari luar tubuh tanaman disebut Zat Pengatur Tumbuh. Zat ini berfungsi untuk merangsang pertumbuhan tanaman, misalnya pertumbuhan akar, tunas, perkecambahan, dan lain-lain.

Zat pengatur tumbuh dapat dibagi menjadi beberapa golongan, yaitu :

  1. Auksin, zat pengatur tumbuh yang tergolong auksin adalah Indol Asam Asetat (IAA), Indol Asam Butirat (IBA), Naftalen Asam Asetat ( NAA), dan 2,4 D Dikhlorofenoksiasetat (2,4-D).
  2. Sitokinin, zat pengatur tumbuh golongan sitokinin adalah Kinetin, Zeatin, Ribosil, Bensil Aminopurin (BAP).
  3. Giberelin, zat pengatur tumbuh yang termasuk golongan giberelin adalah GA1, GA2, GA3, GA4.
  4. Inhibitor, zat pengatur tumbuh yang tergolong inhibitor adalah fenolik dan asam absisik.


Dalam menentukan zat pengatur tumbuh yang akan digunakan membutuhkan pengetahuan tentang cara menghitung dosisnya. Hal ini sangat penting, karena apabila perhitungannya salah dapat berakibat fatal bagi pertumbuhan jaringan. Zat pengatur tumbuh dengan dosis yang terlalu tinggi justru akan menghambat pertumbuhan kalus.

Zat pengatur tumbuh hanya diperlukan dalam jumlah sedikit sekali. Biasanya dibuat dengan kepekatan 1-10 mg/ml.

Cara Membuat Larutan Stok Zat Pengatur Tumbuh

Dalam membuat larutan stok zat pengatur tumbuh biasanya menggunakan ppm. Nah apa itu ppm? mari pelajari sebentar apa itu ppm.

PPM adalah?

ppm adalah part per million atau bagian per juta, disebut juga bpj.

Satuan dari ppm adalah mg/L atau mg/kg.
1 ppm = 1 mg/L atau 0,001 gr/L
1000 ppm = 1 gr/L = 1000 mg/L = 1 mg/ml


Cara Membuat larutan stok IAA sebanyak 1000 ml dengan dosis 1000 ppm ( 1 mg/ml).

Langkah pembuatan adalah sebagai berikut :
  • Dosis 1000 ppm, berarti IAA yang perlu ditimbang yaitu 1000 mg (1 gram ).
  • Masukkan IAA yang sudah ditimbang ke dalam gelas piala, tambahkan aquadest 100 ml.
  • Sambil diaduk teteskan sedikit larutan KOH 1 N dengan hati-hati sampai larutan jernih.
  • Larutan dipindahkan ke dalam labu takar dan tambahkan aquadest sampai tanda batas ( sampai volume 1000 ml ).
  • Pindahkan larutan ke dalam botol reagen, tutup rapat, dan beri label (IAA 1000 ppm).
Berikut saya buatkan tabel berbagai variasi dosis zat pengatur tumbuh dan banyaknya zat pengatur tumbuh yang harus ditimbang dalam 1 liter.

Apabila akan membuat zat pengatur tumbuh dengan dosis yang kecil ( misal : 2 ppm, 5 ppm ) dan stok yang tersedia adalah dosis 1000 ppm maka dapat menggunakan rumus pengenceran yaitu :

V1 = volume larutan stok ZPT yang dicari
M1 = dosis larutan stok ZPT yang tersedia
V2 = volume larutan ZPT yang akan dibuat
M2 = dosis ZPT yang akan dibuat

Contoh :

1. Membuat larutan zat pengatur tumbuh dosis 2 ppm sebanyak 1000 ml, sedangkan larutan stok yang tersedia adalah 1000 ppm. Maka penyelesaiannya adalah sebagai berikut :

Diketahui :
V2 = 1000 ml ( 1 liter )
M2 = 2 ppm
M1 = 1000 ppm
V1 = ....?

Dengan menggunakan rumus pengenceran 
V1 x 1000 ppm = 1000 ml x 2 ppm
V1 = 2000 / 1000
V1 = 2 ml
Jadi volume yang harus diambil yaitu 2 ml.

Cara Membuat :
Pipet 2 ml larutan zpt dosis 1000 ppm dan masukkan ke dalam labu takar yang berisi aquadest 500 ml. Gojog sebentar. Tambahkan lagi aquadest sampai tanda batas ( sampai volume 1000 ml ). Gojog hingga homogen. Larutan ZPT 2 ppm siap digunakan.

Itulah sedikit penjelasan dari saya mengenai cara membuat larutan zat pengatur tumbuh. Mudah-mudahan bisa membantu teman-teman yang kesulitan atau masih bingung dalam membuat larutan ZPT. Jika ada yang ingin ditanyakan bisa tinggalkan komentar dibawah ya....

REFERENSI

Daisy P. Sriyanti Hendaryono dan Ari Wijayani, 1994.Teknik Kultur Jaringan : Pengenalan dan Petunjuk Perbanyakan Tanaman Secara Vegetatif ModernKanisius. Yogyakarta.


Pengenceran Larutan

Dalam proses pembuatan larutan, dikenal juga istilah pengenceran. Pengenceran adalah proses memperkecil konsentrasi larutan dengan cara menambah pelarut pada volume tertentu.

Berikut beberapa pengenceran larutan yang harus diperhatikan :

A. Pengenceran dari Cairan Pekat

Hal yang perlu dilakukan sebelum melakukan pengenceran dari cairan pekat yaitu : 
  • Hitung volume cairan pekat yang dibutuhkan dan volume aquadest yang akan diukur.
  • Ukur volum aquadest tersebut dan siapkan di dalam gelas kimia.
Karena sifat zat cair pekat maka lakukan pengenceran larutan di ruang asam. Gunakan pelindung seperti jas lab, masker, sarung tangan, dan kacamata pelindung.

Pada saat pencampuran/pelarutan segera alirkan perlahan cairan pekat lewat batang pengaduk ke dalam gelas kimia yang sudah berisi aquadest.

** Catatan :
  • Cairan pekat yang diperdagangkan biasanya mencantumkan kadar atau konsentrasi selain dari tingkat spesifikasi pada label kemasannya. Kadar atau konsentrasi dinyatakan dalam satuan persen ( % ).
  • Jika cairan pekat dikemas dalam botol yang cukup besar, maka cairan pekat dituang terlebih dahulu di dalam gelas kimia sesuai dengan yang dibutuhkan. Tutup segera botol asal dan tuang cairan pekat tadi ke dalam gelas ukur kemudian baca skalanya. Tuang kembali secara perlahan-lahan ke dalam gelas kimia yang sebelumnya sudah berisi aquadest.
  • Khusus untuk asam pekat dengan kalor pelarutan tinggi  seperti H2SO4 dan HCl maka pengenceran dilakukan dalam gelas kimia tahan panas dan pengaliran dilakukan secara perlahan-lahan, sedikit demi sedikit melalui batang pengaduk. Jika volume asam pekatnya lebih banyak dari pelarutnya, sebaiknya gelas kimia terendam dalam bak berisi air kran ( sebagai pendingin ).

B. Pengenceran dari Cairan Kurang Pekat

Pengenceran dari larutan kurang pekat menjadi larutan yang lebih encer ( misal 2 M ke 1 M ) lebih mudah dilakukan dan tidak perlu di ruang asam.

Cara melakukan pengenceran yaitu :
  • Hitung volume cairan kurang pekat dan volume aquadest yang dibutuhkan.
  • Tuang volume cairan kurang pekat ke dalam labu takar yang berisi aquadest yang sudah terukur.
  • Tambahkan aquadest sampai tanda batas.

Baca jugaCara Membuat Larutan Kimia

                    Penanganan Khusus Bahan Kimia di Laboratorium

C. Perhitungan Volum dan Konsentrasi Cairan

Sebelum melakukan pengenceran larutan kita harus menghitung terlebih dahulu volum cairan pekat/kurang pekat yang dibutuhkan yaitu dengan menggunakan rumus pengenceran.

Rumus Pengenceran :





Dimana :
V1 = Volume yang dibutuhkan
V2 = Volume yang akan dibuat
M1 = Konsentrasi awal/ pekat
M2 = Konsentrasi yang akan dibuat
Untuk satuan volume dalam liter (L), bisa juga mililiter (ml) yang penting disebelah kiri dan kanan sama satuannya.

Contoh :
1. Membuat 500 ml HCl 25% dari HCl pekat ( 37% ). Berapa HCl pekat yang dibutuhkan?

Diketahui : 
M1 = 37%
M2 = 25%
V2 = 500 ml
V1 = ....?

Dengan menggunakan rumus pengenceran 
V1 x 37% = 500 ml x 37%
V1 = 12500/37
V1 = 337,8 ml
Jadi volume HCl pekat yang dibutuhkan yaitu 337,8 ml dan untuk aquadest 162,2 ml.

2. Membuat 1000 ml HCl 1 M dari HCl pekat ( 37%)

Diketahui :
Konsentrasi HCl pekat (37%) yaitu 12,06 M, untuk rumus menghitungnya bisa dibaca pada artikel berikut Cara Membuat Larutan HCl 1 M
M1 = 12,06
M2 = 1 M
V2 = 1000 ml
V1 = ....?

V1 x 12,06 M = 1000 ml x 1 M
V1 = 1000/12,06
V1 = 83 ml
Jadi volume HCl pekat yang dibutuhkan adalah 83 ml.

3. Membuat 500 ml HCl 0,2 M dari HCl 1 M

Diketahui : 
M1 = 1
M2 = 0,2
V2 = 500 ml
V1 = ....?

Dengan menggunakan rumus pengenceran 
V1 x 1 M = 500 ml x 0,2 M
V1 = 500x0,2 / 1
V1 = 100 ml
Jadi volume HCl pekat yang dibutuhkan yaitu 100 ml dan aquadest 400 ml.

Langkah - langkah pengenceran :
  1. Siapkan alat-alat yang dibutuhkan ( gelas beker, gelas ukur, labu takar, batang pengaduk )
  2. Tuang cairan pekat ke dalam gelas piala, kemudian pindahkan ke dalam gelas ukur sesuai yang dibutuhkan dan baca skalanya. Untuk cairan kurang pekat/encer bisa langsung di tuang ke dalam labu takar dan tambah aquadest sampai tanda batas.
  3. Tuang kembali cairan pekat secara perlahan-lahan ke dalam gelas piala yang sudah berisi aquadest. Aduk dan tunggu dingin.
  4. Setelah dingin pindah larutan ke dalam labu takar dan tambah aquadest sampai tanda batas.
Itulah beberapa cara pengenceran larutan, rumus pengenceran, dan langkah- langkah dalam pengenceran/pencampuran larutan. Semoga bermanfaat...

REFERENSI

MulyonoH. A. M. (2006). Membuat Reagen Kimia di LaboratoriumBumi AksaraJakarta

Cara Membuat Larutan Stok

Dalam membuat medium kultur jaringan, biasanya menimbang setiap bahan kimia yang terdapat pada resep medium dasar. Langkah ini dianggap kurang praktis karena membutuhkan waktu lama dan mengurangi ketepatan. Kadang timbangan yang akan digunakan untuk menimbang bahan kimia dalam jumlah kecil tidak tersedia. Kendala ini dapat diatasi dengan cara membuat larutan stok terlebih dahulu.

Larutan stok dapat digunakan untuk 40, 50, bahkan 100 liter medium. Larutan stok dalam bentuk cairan dapat disimpan di dalam almari es. Pembuatan larutan stok harus dilakukan dengan teliti, karena larutan stok yang terlalu pekat akan mengalami pengendapan di dalam almari es. Jika terjadi pengendapan, maka sebelum digunakan larutan stok ini harus dipanaskan terlebih dahulu. Larutan stok yang sudah terkontaminasi tidak boleh digunakan lagi. Sebaiknya dalam membuat larutan stok ini jumlahnya tidak terlalu banyak dan faktor kebersihan tempat penyimpanan harus benar-benar dijaga agar tidak mudah terkontaminasi.

Cara Pembuatan Larutan Stok

Cara pembuatan larutan stok yang akan diuraikan pada artikel ini yaitu pembuatan larutan stok pada medium MS (Murashige dan Skoog ). Medium MS ini yang biasanya dibuat di laboratorium kultur jaringan karena medium MS dapat digunakan hampir untuk semua macam tanaman.

Di bawah ini akan dibuat larutan stok dengan memperbesar konsentrasi, tujuannya yaitu supaya dalam penimbangan bahan kimia tidak mengalami kesulitan karena bahan kimia yang perlu ditimbang sangat kecil.

A. Larutan Stok A, 1 Liter ( 50 x konsentrasi )

  • Timbang Amonium Nitrat ( NH4NO3 ) 83,50 gram, masukkan ke dalam gelas piala dan tambahkan aquadest kira-kira700 ml. Aduk sampai larut.
  • Pindahkan larutan tersebut ke dalam labu takar 1 liter dan tambahkan aquadest sampai tanda batas. Gojog hingga homogen.
  • Larutan yang sudah jadi dipindahkan ke dalam botol reagen, tutup rapat dan beri label Stok A.
  • Larutan ini mengandung 83,50 mg/ml NH4NO3 
  • Untuk membuat 1 liter medium MS diperlukan 20 ml stok A.

B. Larutan Stok B, 1 Liter ( 50 x konsentrasi )

  • Timbang Kalium Nitrat ( KNO3 ) 95 gram, masukkan ke dalam gelas piala dan larutkan dengan aquadest kira-kira 700 ml, aduk hingga larut sempurna.
  • Pindahkan ke dalam labu takar dan tambah aquadest sampai tanda batas. Gojog hingga homogen.
  • Larutan yang sudah jadi dipindahkan ke dalam botol reagen dan beri label Stok B.
  • Larutan ini mengandung 95 mg/ml  KNO3
  • Untuk membuat 1 liter medium MS diperlukan 20 ml stok B.

C. Larutan Stok C, 1 Liter ( 100 x konsentrasi )

  • Timbang CaCl2.2H2O 44 gram, kemudian larutkan dengan aquadest 700 ml dalam gelas piala. Aduk hingga larut.
  • Tuang larutan tersebut ke dalam labu takar dan tambahkan aquadest sampai tanda batas.
  • Pindahkan larutan ke dalam botol reagen dan beri label Stok C.
  • Larutan ini mengandung 44mg/ml CaCl2.2H2O
  • Untuk membuat 1 liter medium MS diperlukan 10 ml stok C. 

D. Larutan Stok D, 1 Liter ( 100 x konsentrasi )

  • Timbang MgSO4.7 H2O 37 gram dan KH2PO4 17 gram, larutkan secara terpisah dengan masing-masing 350 ml aquadest.
  • Setelah larut, tuang kedua larutan tersebut ke dalam labu takar 1 liter dan tambahkan aquadest sampai tanda batas. Gojog hingga homogen.
  • Pindahkan larutan yang sudah jadi ke dalam botol reagen, tutup rapat dan beri label Stok D.
  • Larutan ini mengandung 37 mg/ml MgSO4.H2O dan 17 mg/ml KH2PO4.
  • Untuk membuat 1 liter medium MS diperlukan 10 ml stok D.

E. Larutan Stok E, 1 Liter ( 200 x konsentrasi )

  • Timbang FeSO4.7H2O 5,57 gram dan Na2EDTA 7,45 gram. larutkan secara terpisah.
  • Larutkan FeSO4.7H2O dengan aquadest kira-kira 100 ml, tambahkan dengan 1-2 tetes H2SO4 pekat.
  • Larutkan Na2EDTA dengan aquadest 100 ml dan dipanaskan pada suhu 40 - 60 °C selama beberapa menit, kemudian tambah larutan FeSO4.7H2O. Aduk hingga larut sempurna. Biarkan dingin.
  • Tuang larutan tersebut ke dalam labu takar 1 liter, tambahkan aquadest sampai tanda batas.
  • Pindahkan ke dalam botol reagen dan beri label Stok E.
  • Larutan stok ini disimpan dalam keadaan kedap cahaya dengan cara membungkus botol dengan aluminium foil karena cahaya dapat merusak Fe.
  • Larutan ini mengandung 5,57 mg/ml FeSO4.7H2O dan 7,45 mg/ml Na2EDTA.
  • Untuk membuat 1 liter medium MS dibutuhkan 5 ml stok E.

F. Larutan Stok F, 1 Liter ( 200 x konsentrasi )

  • Timbang MnSO4.H2O 3,380 gram. ZnSO4.7H2O 1,720 gram. H3BO3 1,240 gram. KI 0,165 gram. CuSO4.5H2O 0,005 gram. Na2MO.2H2O 0,05 gram. COCl2.2H2O 0,005 gram.
  • Masukkan bahan satu persatu sampai larut ke dalam gelas piala yang berisi 700 ml aquadest. Aduk hingga larut.
  • Tuang larutan ke dalam labu takar dan tambahkan aquadest sampai tanda batas. Gojog hingga homogen.
  • Pindahkan larutan ke dalam botol reagen, tutup rapat, dan beri label Stok F.
  • Untuk membuat 1 liter medium MS dibutuhkan 5 ml stok F.

G. Larutan Stok G ( Vitamin ), 100 ml ( 1000 x konsentrasi )

  • Timbang Thiamin-HCl 0,01 gram. Nicotinic Acid 0,05 gram. Pyridoxin-HCl 0,05 gram. Glycine 0,2 gram.
  • Masukkan semua bahan ke dalam gelas piala dan tambahkan aquadest kira-kira 50 ml. Aduk hingga larut.
  • Tuang larutan ke dalam labu takar 100 ml dan tambah aquadest sampai tanda batas.
  • Pindahkan ke dalam botol reagen dan beri label Stok G.
  • Untuk membuat 1 liter medium MS dibutuhkan 1 ml stok F.

Kebutuhan larutan stok untuk membuat media MS dalam 1 liter bisa dilihat pada tabel berikut :

























REFERENSI

Daisy P. Sriyanti Hendaryono dan Ari Wijayani, 1994.Teknik Kultur Jaringan : Pengenalan dan Petunjuk Perbanyakan Tanaman Secara Vegetatif Modern. Kanisius. Yogyakarta.

Membuat Larutan Amonium Nitrat (NH4NO3) 1 M

Amonium Nitrat adalah senyawa kimia berbentuk padatan kristal putih dan sangat larut dalam air. Amonium nitrat merupakan garam nitrat dari kation amonium. Rumus kimia amonium nitrat yaitu NH4NO3

Senyawa ini utamanya digunakan dalam pertanian sebagai pupuk kaya nitrogen. Selain itu senyawa ini juga digunakan sebagai komponen campuran peledak dalam industri pertambangan dan kontruksi sipil.

Amonium nitrat memiliki berat molekul 80,043 gr/mol. Kelarutan dalam air :

  • 118 g/100 ml (0 °C)
  • 150 g/100 ml (20 °C)
  • 297 g/100 ml (40 °C)
  • 410 g/100 ml (60 °C)
  • 576 g/100 ml (80 °C)
  • 1024 g/100 ml (100 °C)
Berdasarkan simbol piktogram yang tertera pada botol kemasan, amonium nitrat ini bersifat mudah meledak. Jauhkan dari panas/ percikan api/ api terbuka/ permukaan panas.

Membuat Larutan Amonium Nitrat (NH4NO3) 1 M, 500 ml

1. Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan

Alat :
  • Timbangan analitik
  • Labu takar 500 ml
  • Gelas beker/piala 200 ml
  • Batang pengaduk
Bahan :
  • Amonium Nitrat ( NH4NO3)
  • Aquadest
2. Menghitung kebutuhan Amonium Nitrat untuk membuat 1 M sebanyak 500 ml

Dengan menggunakan rumus molaritas, yaitu :
M = (gr/Mr ) x ( 1000/V )
1 M = (gr/80,043) x ( 1000/500)
1 M= (gr/80,043) x 2
gr = (80,043 x 1 ) / 2
gr = 40,02 gram

Jadi NH4NO3 yang dibutuhkan untuk membuat amonium nitrat 1 M yaitu 40,02 gram.

Catatan : Amonium Nitrat 1 M ini setara dengan 1 N

3. Langkah Membuat Amonium Nitrat 1 M yaitu :
  • Timbang Amonium Nitrat sebanyak 40,02 gram. Masukkan ke dalam gelas piala kemudian larutkan dengan aquadest 150 ml. Aduk hingga larut sempurna.
  • Pindahkan larutan ke dalam labu takar 500 ml dan tambah aquadest sampai tanda batas. Gojog hingga homogen.
  • Larutan Amonium Nitrat 0,1 M siap digunakan.

REFERENSI

https://id.wikipedia.org/wiki/Amonium_nitrat

MulyonoH. A. M. (2006). Membuat Reagen Kimia di LaboratoriumBumi AksaraJakarta

Cara Membuat Larutan Kupri Sulfat ( CuSO4.5H2O ) 0.5 M

Kupri Sulfat Pentahidrat / Copper (II) Sulfate Pentahydrate/ Tembaga (II) Sulfat Pentahidrat merupakan senyawa kimia berbentuk serbuk dengan warna biru terang. Rumus kimia Kupri Sulfat Pentahidrat yaitu CuSO4. 5H2O.


Rumus molekul CuSO4.5H2O yaitu 249,70 gr/mol, densitas 2,284 gr/cm3, kelarutan dalam air 316 g/L pada suhu 0 °C  dan 2033 g/L pada suhu 100 °C. Untuk kelarutan dalam metanol 10,4 gr/L pada suhu 18 °C dan tidak larut dalam etanol.

Untuk penggunaan di laboratorium kupri (II) sulfat digunakan sebagai reagen analisis untuk mengetes gula reduksi.

Kupri (II) sulfat pentahidrat bersifat mengiritasi. Biasanya manusia terpapar kupri sulfat melalui kontak mata atau kulit, termasuk juga dengan menghirup serbuk atau debunya. Asal tidak terkena paparan tinggi, kupri sulfat tidak terlalu beracun. Kupri sulfat akan menjadi racun dalam tubuh manusia apabila terkena paparan 11mg/kg. Karena kupri sulfat akan menyebabkan iritasi pada sistem pencernaan, apabila tertelan akan langsung muntah. Setelah 1-12 gram kupri sulfat tertelan, tanda-tanda racun akan muncul seperti rasa terbakar di dada, mual, diare, muntah, sakit kepala, dan akan menyebabkan kulit menjadi kuning. Selain itu, keracunan kupri sulfat juga merusak otak, hati, dan ginjal.

Membuat Larutan Kupri (II) Sulfat Pentahidrat 0,5 M ( 1N ), 500 ml

1. Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan

Alat : 
  • Timbangan analitik
  • Gelas piala 50 ml dan 200 ml
  • Labu takar 500 ml
  • Pengaduk kaca
  • Pipet ukur 5 ml
  • Botol semprot
Bahan :
  • CuSO4.5H2O
  • Asam sulfat 97% ( pekat )
  • Aquadest
2. Menghitung kebutuhan CuSO4.5H2O untuk membuat 0.5 M ( 1 N ) yaitu,

>> Dengan menggunakan rumus molaritas apabila diketahui molaritasnya
M = ( gr / 249.70 ) x ( 1000/500 ml)
0.5 = ( gr / 249.70 ) x 2
gr = ( 249.70 x 0.5 ) / 2
gr = 62.4 gram

Jadi CuSO4.5H2O yang harus ditimbang untuk membuat 0.5 M, 500 ml yaitu 62.4 gram.

>> Dengan menggunakan rumus normalitas apabila diketahui normalitasnya
N = (gr x 2 ) / ( 249.70 x 0.5 L )
1 = ( gr x 2 ) / 124.85
gr = ( 124.85 x 1 ) / 2
gr = 62.4 gram
Jadi CuSO4.5H2O yang harus ditimbang untuk membuat 1 N, 500 ml yaitu 62.4 gram.

3. Cara membuat larutan CuSO4.5H2O 0.5 M ( 1 N ) yaitu :
  • Timbang 62.4 gram CuSO4.5H2O dalam gelas piala 50 ml.
  • Pipet Asam sulfat ( H2SO4) pekat 2.5 ml dan larutkan ke dalam gelas piala yang berisi aquadest 100 ml.
  • Kemudian larutkan CuSO4.5H2O ke dalam larutan yang berisi asam sulfat tadi. Aduk hingga larut sempurna.
  • Masukkan larutan ke dalam labu takar 500 ml dan tambahkan aquadest sampai tanda batas. Gojog hingga homogen.
  • Pindahkan ke dalam botol reagen dan beri label.
  • Larutan CuSO4.5H2O 0.5 M ( 1 N ) siap digunakan.

REFERENSI

https://id.wikipedia.org/wiki/Tembaga(II)_sulfat

MulyonoH. A. M. (2006). Membuat Reagen Kimia di LaboratoriumBumi AksaraJakarta


Membuat Larutan Magnesium Sulfat 0,25 M

Magnesium Sulfat ( MgSO4 ) adalah senyawa kimia anorganik yang mengandung magnesium, sulfur, dan oksigen. Magnesium sulfat di alam terdapat dalam bentuk mineral sulfat heptahidrat ( MgSO4.7H2O) atau disebut dengan garam epsom.

Di laboratorium biasanya yang tersedia yaitu magnesium sulfat heptahidrat. Jadi dalam artikel ini hanya akan dibahas cara membuat larutan magnesium sulfat heptahidrat. 

Sifat fisik dari Magnesium sulfat heptahidrat yaitu berbentuk padatan kristal putih dan tidak berbau. Magnesium sulfat heptahidrat mempunyai berat molekul 246,47 gr/mol dan kelarutan dalam air yaitu 71 gram/100 ml pada suhu 20 .



Berikut cara membuat larutan MgSO4.7H2O 0,25 M dari MgSO4.7H2O padat di laboratorium

Cara Membuat larutan Magnesium Sulfat ( MgSO4.7H2O ) 0.25 M ( 0.5 N ) sebanyak 500 ml

1. Langkah awal yang perlu dilakukan sebelum membuat larutan yaitu menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan.

Alat :
- Timbangan analitik
- Gelas beker/ piala 200 ml
- Pengaduk kaca
- Spatula
- Labu takar 500 ml
- Botol semprot

Bahan :
- MgSO4.7H2O padat
- Aquadest

2. Menghitung kebutuhan MgSO4.7H2O untuk membuat MgSO4.7H2O 0,25 M

Diketahui :
Mr = 246,47 gr/mol

Dicari : MgSO4 yang perlu ditimbang/dibutuhkan...?

Penyelesaian :
Dengan menggunakan rumus molaritas 
M = gr/Mr x 1000/V
0,25 = gr/ 246,47 x 1000/ 500
0,25 = (gr/ 246,47) x 2
gr = (0,25 x 246,47) / 2
gr = 30,8 gram

Jadi MgSO4.7H2O yang perlu ditimbang yaitu 30,8 gram.

Apabila menggunakan rumus normalitas maka,
N = (gr/Mr x 1000/V ) x valensi
0,5 = ( gr/246,47 x 1000/500 ) x 2
0,5 = ( gr/ 246,47 x 2 ) x 2
gr = ( 246,47 x 0,5 ) / 4
gr = 30,8 gram ( Hasil sama seperti pd rumus molaritas )

3. Langkah Membuat Larutan

- Timbang MgSO4.7H2O sebanyak 30,8 gram. Masukkan ke dalam gelas beker dan tambahkan aquadest 100 ml. Aduk hingga larut sempurna.
- Pindahkan larutan ke dalam labu takar 500 ml dan tambahkan aquadest sampai tanda batas.
- Larutan MgSO4.7H2O 0,25 M siap digunakan.

.


Jual Buret di Yogyakarta

Jagad Kimia menyediakan Buret Herma ukuran 25 ml. Akhir-akhir ini, banyak dicari buret 25 ml produk Herma yang digunakan untuk menghitung rasio kompresi mesin. Untuk detail caranya mungkin bisa googling ya bagaimana menghitung rasio kompresi mesin dengan metode buret karena saya terbiasa mengaplikasikannya di laboratorium :)

Sebelumnya sedikit flasback ya apa itu buret dan kegunaannya.

Pengertian Buret

Buret adalah alat laboratorium yang terbuat dari kaca yang berbentuk silinder panjang. Alat ini memiliki garis ukur dengan ujung atas terbuka dan ujung bagian bawah runcing dan dilengkapi dengan kran pembuka dan penutup. Kran pada buret ini berfungsi untuk menjaga tetesan sejumlah reagen cair dalam eksperimen titrasi. Buret sangatlah akurat, buret kelas A memiliki akurasi sampai dengan ± 0.05 ml.

Kegunaan Buret

Pada umumnya buret digunakan untuk meneteskan sejumlah reagen cair dalam eksperimen yang memerlukan presisi, contohnya pada proses titrasi.

>> Kegunaan Buret di Laboratorium
Buret di laboratorium digunakan dalam proses titrasi yang membutuhkan perhitungan volume yang tepat. Buret digunakan sebagai tempat dari titran atau reagen kimia cair yang telah diketahui konsentrasinya.

>> Kegunaan Buret Untuk Menghitung Rasio Kompresi Mesin
Kegunaan buret selain di Laboratorium juga digunakan untuk menghitung rasio kompresi pada mesin sepeda motor. Bagi yang suka modifikasi mesin pada sepeda motor tentu sudah paham dengan istilah rasio kompresi.

Rasio kompresi pada mesin sepeda motor dapat dihitung dengan menggunakan metode buret. Untuk cara lengkapnya bisa cari di google ya.

Ukuran Buret

Ada beberapa ukuran buret yang perlu diketahui yaitu : 

1. Buret Makro
Buret ini mempunyai kapasitas volume 50 ml dengan skala ukuran terkecil yang dapat dibaca adalah  0,1 ml.

2. Buret Semimikro
Buret ini mempunyai kapasitas volume 25 ml dengan skala ukuran terkecil yang dapat dibaca adalah  0,05 ml.

3. Buret Mikro
Buret ini mempunyai kapasitas volume 10 ml dengan skala ukuran terkecil yang dapat dibaca adalah  0,02 ml


Itulah penjelasan sedikit tentang pengertian buret, kegunaan, dan ukurannya.
Bagi yang berminat untuk membeli buret bisa menghubungi WA admin ya !!!

Harga Buret 25 ml Herma

1 buah = @ Rp. 155.000, -

Di atas 10 = Nego tipis :)



Bahan Kimia di Laboratorium

Sebuah laboratorium pasti tidak lepas dari alat dan bahan kimia. Banyak jenis bahan kimia yang ada di laboratorium. Bahan kimia di laboratorium memiliki tingkat bahaya yang berbeda-beda. Beberapa bahan kimia yang sangat berbahaya bagi kesehatan memerlukan penanganan yang khusus.

Berikut bahan kimia di laboratorium yang perlu mendapatkan perhatian khusus karena sifatnya yang dapat menganggu kesehatan.

1. Asam Sulfat ( H2SO4 )

Asam Sulfat/ Sulphuric Acid dengan rumus kimia H2SO4 merupakan asam mineral kuat yang berbentuk cairan kental seperti minyak, tidak berwarna, dan tidak berbau. 

Bahan kimia ini bersifat korosif dan akan menimbulkan luka seperti luka bakar apabila mengenai jaringan kulit. Apabila akan menggunakan bahan kimia ini lakukan di dalam lemari asam, gunakan kacamata pelindung, sarung tangan, dan pelindung muka. Cuci tangan dengan bersih setelah menggunakan bahan kimia ini.

Untuk pengenceran asam sulfat selalu tambahkan asam sulfat secara perlahan-lahan ke dalam air ( bahan pengencer ) dan jangan terbalik menambahkan air ke dalam asam. Air mempunyai massa jenis yang lebih rendah daripada asam sulfat dan air mengapung di atasnya, sehingga apabila air ditambahkan ke dalam asam sulfat pekat, ia akan mendidih dan bereaksi dengan keras.

Pertolongan pertama yang harus dilakukan apabila terkena asam sulfat pekat adalah guyur bagian yang terkena asam sulfat dengan air yang mengalir selama 10-15 menit. Hal ini bertujuan untuk mendinginkan jaringan disekitar luka dan mencegah adanya kerusakan sekunder.

2. Asam Klorida ( HCl )

Asam Klorida/Hydrochloric Acid dengan rumus kimia HCl merupakan asam kuat yang berbentuk cairan bening, tidak berbau, dan berasap.

Asam klorida ini bersifat korosif, dapat menyebabkan iritasi dan luka bakar. Sangat berbahaya jika tertelan. Hindari uap atau asapnya. Apabila akan menggunakan bahan kimia ini lakukan di dalam lemari asam. Gunakan kacamata pelindung, sarung tangan, jas laboratorium, dan pelindung muka untuk menghindari kontak dengan mata, kulit, dan pakaian. Cuci tangan dengan bersih setelah menggunakan bahan kimia ini.

Untuk pengenceran sama seperti pada asam sulfat. Selalu tambahkan asam klorida ke dalam air ( aquadest ) dan jangan terbalik.

Pertolongan pertama yang harus dilakukan apabila terkena bahan kimia ini adalah :

1. Apabila terkena kulit, segera basuh kulit dengan air mengalir selama 15 menit.

2. Apabila terkena mata, basuh mata dengan air mengalir paling sedikit 15 menit. Buka tutup pelupuk mata beberapa kali dan cari bantuan medis.

3. Apabila terkena pernafasan, segera cari udara segar, jika tidak bisa bernafas berikan pernafasan buatan atau oksigen.

Untuk membersihkan tumpahan asam klorida yaitu serap tumpahan dengan lap basah, kemudian buang dalam tempat sampah kimia. Netralkan dengan basa lemah.

BACA JUGA : Simbol Bahan Kimia Berbahaya

3. Asam Nitrat

Asam Nitrat/ Nitric Acid merupakan senyawa kimia yang berbentuk cairan bening, tidak berwarna, dan sedikit berasap. Pada suhu ruangan, asam nitrat berbentuk uap berwarna merah atau kuning. Rumus kimia asam nitrat yaitu HNO3.

Asam Nitrat bersifat korosif, menyebabkan luka bakar apabila kontak dengan bahan ini. Lakukan di dalam lemari asam apabila akan menggunakan bahan kimia ini dan gunakan kacamata pelindung, sarung tangan dan jas laboratorium. Cuci tangan dengan bersih setelah menggunakan bahan ini.

Pertolongan pertama yang harus dilakukan apabila terkena asam nitrat adalah basuh bagian yang terkena asam nitrat dengan air yang mengalir selama 15 menit. Apabila terhirup, segera cari udara segar. Jika kesulitan bernafas gunakan oksigen atau pernafasan buatan.

4. Natrium Hidroksida

Natrium Hidroksida/ Sodium Hydroxide dengan rumus kimia NaOH merupakan senyawa kimia anorganik yang berbentuk butiran atau pelet berwarna putih.

Natrium hidroksida bersifat higroskopis/ mudah larut dalam air dan melepaskan panas ketika dilarutkan. Bahan kimia ini dapat merusak jaringan tubuh yang menyebabkan luka bakar dan menyebabkan kebutaan permanen apabila kontak dengan mata. Gunakan jas laboratorium, sarung tangan pelindung, dan kacamata pelindung saat membuat larutan natrium hidroksida.

Segera cuci tangan setelah menggunakan bahan kimia ini dan segera basuh dengan air selama 15 menit apabila kontak dengan kulit.

Penyimpanan Natrium hidroksida sebaiknya disimpan pada tempat yang sejuk, kering, dan berventilasi yang baik. Wadah harus tertutup rapat.

5. Amonia

Amonia dengan rumus kimia NH3 merupakan senyawa kimia dalam bentuk gas atau cair dengan bau tajam yang khas.

Menghirup amonia konsentrasi tinggi dapat menyebabkan kerusakan paru-paru dan sesak nafas. Amonia tidak mudah terbakar, dan merupakan bahan kimia yang beracun apabila terhirup.

Di Laboratorium biasanya digunakan amonia larutan 25%. Lakukan di dalam lemari asam apabila akan menggunakan bahan kimia ini dan gunakan sarung tangan pelindung, jas lab, dan pelindung muka. Cuci tangan dengan bersih setelah menggunakan bahan kimia ini.

BACA JUGATata Tertib dan Keselamatan Kerja di Laboratorium

Itulah beberapa bahan kimia yang sering dijumpai di laboratorium yang perlu penanganan khusus dan hati-hati apabila akan menggunakan bahan kimia tersebut. Bukan berarti bahan kimia yang lain yang tidak disebutkan di atas tidak berbahaya ya. Hampir semua bahan kimia itu berbahaya. Selalu gunakan pelindung dan jas laboratorium apabila bekerja di laboratorium. Taati peraturan keselamatan kerja di laboratorium.

Sumber : 

1. Wikipedia
2. Buku " Prosedur Analisa Untuk Bahan Makanan dan Pertanian" oleh Slamet Sudarmadji.


                     

Cara Membuat Larutan

Bagi yang terbiasa bekerja atau melakukan penelitian di laboratorium pasti tidak asing dengan istilah larutan dan cara membuat larutan. Cara membuat larutan merupakan hal yang harus dikuasai dengan benar oleh seorang laboran maupun mahasiswa yang akan melakukan penelitian/ praktikum di laboratorium.

Sebelum mempelajari cara membuat larutan, sebaiknya pahami dulu apa itu larutan.

Larutan adalah campuran homogen yang terdiri dari dua atau lebih zat. Zat yang jumlahnya lebih sedikit di dalam larutan maka disebut zat terlarut atau solut, sedangkan zat yang jumlahnya lebih banyak di dalam larutan disebut pelarut atau solven. Komposisi zat terlarut dan pelarut dalam larutan dinyatakan dalam konsentrasi larutan

Cara Membuat Larutan

Cara membuat larutan ada beberapa macam yaitu :

A. Pembuatan Larutan dari Bahan Padat

1. Hal pertama yang dilakukan sebelum membuat larutan dari bahan padat yaitu menghitung gram bahan yang dibutuhkan untuk membuat larutan dengan konsentrasi tertentu.
2. Menyiapkan alat yang dibutuhkan ( spatula, pengaduk kaca, gelas beaker, dan labu ukur )
2. Menimbang bahan yang dibutuhkan sesuai dengan hasil perhitungan
3. Melarutkan bahan dengan pelarut (bisa aquadest, atau yang lainnya sesuai kebutuhan ) sesuai dengan batas yang diinginkan.

Contoh :
Membuat larutan NaOH 0,1 M sebanyak 1 liter (Mr NaOH = 40 gr/mol ). Maka harus menghitung dulu berapa gram NaOH yang dibutuhkan. Caranya dengan mengunakan rumus molaritas :
M = gr/Mr x 1000/V
0,1 M = gr/40 x 1000/1000ml
gr = 4 gram
Maka NaOH yang dibutuhkan untuk membuat NaOH 0,1 M yaitu 4 gram.

Kemudian timbang NaOH sebanyak 4 gram dengan menggunakan neraca analitik, Di dalam gelas beaker 100 ml larutkan NaOH dengan aquadest sampai larut sempurna. Masukkan larutan ke dalam labu ukur 1000 ml. Tambahkan aquadest sampai tanda batas. Gojog hingga homogen. Larutan NaOH 0,1 M siap digunakan.

B. Pembuatan Larutan dari Bahan Cair

Sama seperti pada pembuatan larutan dari bahan padat, hal pertama yang harus dilakukan untuk membuat larutan dari bahan cair yaitu mencari normalitas/ molaritas dari suatu bahan cair.
Untuk menghitung molaritas bahan cair dengan menggunakan rumus :
M = (10 x % x berat jenis ) / BM

Sedangkan untuk menghitung normalitas bahan cair dengan menggunakan rumus :
N = (10 x % x berat jenis x valensi ) / BM

%, Mr, dan berat jenis tertera pada label botol.

Contoh :
Membuat larutan Asam Sulfat ( H2SO4 ) 4 N sebanyak 1 liter. Maka harus menghitung normalitas bahan cair pekat lebih dahulu.
Diketahui : konsentrasi asam sulfat 96 %, berat jenis = 1,84 gr/ml,  Mr H2SO4 = 98,08 gr/mol
N = ( 10 x 96% x 1,84 x 2 ) / 98,08
N = 36 N
Maka normalitas dari asam sulfat pekat ( 96%) adalah 36 N.

Selanjutnya dengan menggunakan rumus pengenceran :
V1 x N1 = V2 x N2
V1 x 36 = 1000 ml x 4
V1 = 4000/36
V1 = 111,1 ml
Maka H2SO4 yang dibutuhkan untuk membuat H2SO4 4N sebanyak 1 liter adalah 111,1 ml.

Kemudian ambil H2SO4 pekat sebanyak 111,1 ml dengan menggunakan gelas ukur. Masukkan ke dalam labu ukur 1000 ml yang sebelumnya sudah diisi aquadest sebanyak 300 ml. Gojog sebentar dengan perlahan - lahan. Tambahkan aquadest sampai tanda batas, biarkan dingin. Larutan H2SO4 4 N siap digunakan.

C. Pembuatan Larutan dengan Pengenceran

Pembuatan larutan dengan pengenceran yaitu dengan cara mengencerkan larutan yang konsentrasinya lebih tinggi.

Contoh : 
Membuat larutan NaOH 0,1 N dari NaOH 1 N sebanyak 1 liter. Maka kita harus mencari volume NaOH 1 N yang dibutuhkan.
Dengan menggunakan rumus pengenceran : 
N1 x V1 = N2 x V2

Dimana, 
N1 = NaOH 1 N 
V1 = ....yang dicari
N2 = 0,1 N
V2 = 1000 ml

1 x V1 = 0,1 x 1000 ml
V1 = 100 ml
Maka Volume NaOH 1 N yang dibutuhkan untuk membuat NaOH 0,1 N sebanyak 1 liter adalah 100 ml.

Diambil 100 ml NaOH 1 N masukkan ke dalam labu ukur 1000 ml. kemudian tambahkan aquadest sampai tanda batas.

Baca Juga : Beberapa Cara Pengenceran Larutan

Itulah beberapa cara membuat larutan yang biasa dilakukan di laboratorium. Bagi mahasiswa baru penting banget untuk mempelajari ini sebelum menginjakkan kaki di laboratorium. Wkwkwk...

Semoga bermanfaat :)







Cara Membuat Larutan Alkohol 70%

Sebelum membuat larutan alkohol 70%, mari kita mengenal sedikit tentang apa itu alkohol dan kegunaannya.

Alkohol adalah senyawa turunan alkana yang memiliki gugus fungsi hidroksil (-OH). Alkohol sering dipakai untuk menyebut etanol dan untuk minuman yang mengandung alkohol. Hal ini disebabkan karena etanol yang digunakan sebagai bahan dasar pada minuman tersebut, bukan metanol atau grup alkohol yang lainnya. Begitu juga alkohol yang digunakan dalam dunia farmasi dan pendidikan, alkohol yang dimaksud adalah etanol. Dalam ilmu kimia, alkohol memiliki pengertian yang lebih luas lagi.



Alkohol memiliki banyak kegunaan yaitu digunakan untuk minuman beralkohol, bahan bakar, kegunaan sains, kedokteran, dan industri. Berikut kegunaan dari alkohol :

  • Metanol

Metanol digunakan sebagai bahan pelarut kimia, bahan pembuat formalin, dan campuran untuk bahan bakar bensin.

  • Etanol
Etanol digunakan sebagai antiseptik, bahan baku membuat hand sanitizer, bahan bakar (spirtus), campuran untuk minuman beralkohol, dan pelarut senyawa organik yang tidak dapat larut dalam air.
  • Etilen Glikol
Campuran 50% V (berdasarkan volume ) etilen glikol dalam air digunakan sebagai zat antibeku pada radiator mobil.
  • Gliserol
Gliserol digunakan sebagai bahan baku kosmetik, obat-obatan, dan pembuatan tinta.

Itulah beberapa kegunaan alkohol. Namun alkohol yang sering dijumpai adalah etanol. Bagaimana cara membuat alkohol ( etanol ) 70% yang sering digunakan sebagai antiseptik, untuk membersihkan luka, dan pembersih alat-alat medis ???

Cara Membuat Alkohol ( Etanol ) 70% dari Alkohol 96% sebanyak 1000 ml

Alkohol 96% mempunyai konsentrasi yang lebih tinggi daripada alkohol 70%. Larutan dengan konsentrasi yang tinggi disebut larutan pekat, sedangkan larutan dengan konsentrasi rendah disebut larutan encer. 

Larutan encer dapat dibuat dengan menggunakan cara pengenceran dari larutan pekat.
Rumus pengenceran = V1 x K1 = V2 x K2
Dimana :
V1 = Volume larutan pekat yang dibutuhkan
K1 = Konsentrasi larutan pekat
V2 = Volume larutan encer yang dibuat
K2 = Konsentrasi larutan encer

Maka,
V1 x K1 = V2 x K2
V1 x 96% = 1000 ml x 70%
V1 = 70000 / 96
V1 = 729 ml
Jadi alkohol 96% yang dibutuhkan untuk membuat alkohol 70% yaitu 729 ml. 

Langkah - langkah membuat larutan alkohol 70% :
  • Diambil alkohol 96% sebanyak 729 ml dengan menggunakan gelas ukur. 
  • Kemudian pindahkan ke dalam labu ukur 1000 ml dan tambah aquadest sampai tanda batas ( aquadest 271 ml ). Gojog hingga homogen.
  • Pindahkan larutan alkohol 70% ke dalam botol reagen plastik dan tutup rapat agar tidak menguap.


Sumber : 

Mulyono, H. A. M. (2006). Membuat Reagen Kimia di Laboratorium. Bumi Aksara. Jakarta.

https://id.wikipedia.org/wiki/Alkohol

Cara Membuat Larutan Asam Oksalat 0,1M (0,2 N )

Asam oksalat adalah senyawa kimia yang berbentuk padatan kristal berwarna putih. Asam oksalat merupakan senyawa organik dengan rumus kimia C2H2O4 dan mempunyai berat molekul 90,04 gr/mol. Senyawa ini bersifat higroskopis ( mudah larut dalam air ).

Asam oksalat memiliki kekuatan asam yang jauh lebih besar ( 10.000 kali lebih kuat) daripada asam asetat. Secara komersial asam oksalat dikenal dalam padatan berbentuk dihidrat yang mempunyai rumus kimia  C2H2O4. 2H2O dan berat molekul 126,07 gram/mol.

Berdasarkan pada botol kemasan asam oksalat bersifat korosif dan dapat merusak jaringan hidup. Bahan ini berbahaya jika tertelan atau terkena kulit dan menyebabkan kerusakan mata yang serius. Jangan kontak langsung dengan mata dan kulit. Apabila akan menggunakan asam oksalat ini gunakan pelindung seperti sarung tangan, kaca mata dan jas lab. Setelah selesai menggunakan bahan ini segera cuci tangan yang bersih.

Cara Membuat Larutan Asam Oksalat 0,1 M ( setara dengan 0,2 N ), 100 ml

Alat :
  • Timbangan analitik ( 4 angka dibelakang koma )
  • Gelas beaker 100 ml
  • Pengaduk kaca
  • Labu ukur 100 ml
1. Menghitung kebutuhan asam oksalat

Diketahui :
Rumus kimia asam oksalat = C2H2O4. 2H2O
Berat molekul = 126,07 gr/mol
Valensi = 2

Berat asam oksalat yang dibutuhkan =...?

Penyelesaian :
Rumus Molaritas = gr / ( Mr x vol )
                  0,1 M = gr / (126,07 gr/mol x 0,1 L ), volume dalam satuan Liter
                    gr     = 0,1 M x 126,07 gr/mol x 0,1 L
                    gr     = 1,26 gram
Jadi asam oksalat yang dibutuhkan untuk membuat larutan asam oksalat 0,1 M adalah 1,26 gram.

Jika yang diinginkan dalam normalitas ( misal 0,2 N ), maka menggunakan rumus 
Rumus Normalitas = ( gr / ( Mr x vol ) ) x valensi
                  0,2 N = ( gr / (126,07 gr/mol x 0,1 L )) x 2, volume dalam satuan Liter
                    gr     = ( 0,2 N x 126,07 gr/mol x 0,1 L ) / 2
                    gr     = 1,26 gram

2. Langkah - langkah membuat larutan asam oksalat 0,1 M sebanyak 100 ml adalah :
  • Timbang 1,26 gram asam oksalat dalam gelas beaker ukuran 100 ml, kemudian larutkan dengan 50 ml aquadest.
  • Aduk hingga larut sempurna.
  • Masukkan larutan tersebut ke dalam labu ukur 100 ml dan tambahkan aquadest sampai tanda batas. Gojog hingga homogen.
  • Pindah larutan ke dalam botol reagen, beri label dan simpan.

Cara Membuat Larutan Kalsium Klorida CaCl2 0.25 M ( 0.5 N )

 Kalsium Klorida merupakan padatan kristal berwarna putih dan mudah larut dalam air (higroskopis). Rumus kimia kalsium klorida yaitu CaCl2.

Kalsium klorida bersifat iritan, mengeringkan kulit yang lembab, dapat mengakibatkan luka bakar pada mulut dan esofagus jika tertelan. Hindari kontak dengan kulit apabila akan membuat larutan kalsium klorida.

Kalsium Klorida sering dijumpai sebagai hidrasi padat dengan rumus umum CaCl2 (H2O)x dengan x = 0, 1, 2,4, dan 6. Senyawa ini digunakan untuk penghilang es dan pengendali debu.

Cara membuat Kalsium Klorida 0,25 M ( setara dengan 0,5 N ), 500 ml

Kalsium yang akan dibuat yaitu CaCl2.2H2O.

Berat Molekul = 147,02 gram/mol

Valensi = 2

>> Menghitung kebutuhan kalsium klorida

Rumus Molaritas = gr/ (Mr.V), volume dalam liter

0,25 = gr / ( 147,02 g/mol x 0,5 liter )

gr = 0,25 x 147,02 g/mol x 0,5 liter 

gr = 18, 37

Jadi kalsium klorida yang dibutuhkan untuk membuat 0,25 M sebanyak 500 ml adalah 18, 37 gram.

>> Langkah membuat larutan kalsium klorida (CaCl2.2H2O) adalah :

  1. Timbang kalsium klorida 18,37 gram, Masukkan dalam gelas beaker dan dilarutkan dengan 100 ml aquadest. Aduk hingga larut sempurna.
  2. Pindahkan larutan tersebut ke dalam labu takar 500 ml, kemudian tambahkan aquadest sampai tanda batas. Gojog hingga homogen.
  3. Dari labu takar pindahkan larutan ke dalam botol reagen dan beri label.
Apabila akan membuat larutan kalsium klorida dalam bentuk normalitas, maka perhitungan sebagai berikut :
Misal akan membuat kalsium klorida 0,5 N sebanyak 500 ml.
Rumus Normalitas = 
dimana a = valensi

0,5 = (gr / 147,02 x 0,5) x 2
gr = (147,02 x 0,5 x 0,5) / 2
gr = 36,755 / 2 = 18, 37 gram
Jadi kalsium klorida yang dibutuhkan adalah 18,37 gram.

Untuk langkah pembuatan sama seperti diatas pada pembuatan larutan kalsium klorida 0,25 M.


SUMBER :

https://id.wikipedia.org/wiki/Kalsium_klorida
Buku : Membuat Reagen Kimia di Laboratorium, penulis Drs. Mulyono, HAM.