-->
Home » » STANDARISASI Natrium Tiosulfat ( Na2S2O3 )

STANDARISASI Natrium Tiosulfat ( Na2S2O3 )

Larutan Natrium tiosulfat dapat digunakan sebagai larutan baku sekunder untuk standarisasi iodium. Natrium tiosulfat dapat diperoleh dengan mudah dalam keadaan kemurnian yang tinggi, tetapi selalu ada ketidakpastian dari konsentrasi yang kita buat. Untuk itu sebelum digunakan larutan tiosulfat harus distandarisasi terlebih dahulu untuk mengetahui konsentrasi sebenarnya agar bisa digunakan sebagai larutan baku sekunder.

Standarisasi Natrium tiosulfat ( Na2S2O3 ) dapat dilakukan dengan menggunakan kalium iodat, kalium dikromat dan iod sebagai larutan standar primer, atau dengan kalium permanganat sebagai larutan standar sekundernya.

Standarisasi Natrium Tiosulfat dengan Kalium Iodat

Alat yang digunakan :
- Statif dan klem
- Buret 25 ml
- Erlenmeyer 125 ml
- Gelas piala 100 ml dan 250 ml
- Labu takar 500 ml, 100 ml, dan 50 ml
- Batang pengaduk
- Pipet volum 25 ml
- Pipet ukur 10 ml dan 25 ml
- Pipet tetes

Bahan yang digunakan :
- Natrium tiosulfat ( Na2S2O3. 5 H2O )
- Kalium iodat ( KIO3 )
- Amilum
- HCl

** Membuat Natrium Tiosulfat 0.1 N, 500 ml
 Dengan rumus :
N = (gr/Mr xV) x valensi
0.1 N = ( gr /248.186 x 0.5 ) x 1
gr = 248.186 gr/mol x 0.5 L x 0.1 N
gr = 12.4093 gram
- Timbang 12.4093 gram natrium tiosulfat , larutkan dengan 200 ml aquadest dan tambahkan 0.2 gram natrium bikarbonat ( sebagai pengawet ). Aduk hingga larut sempurna.
- Masukkan larutan tersebut ke dalam labu takar volume 500 ml dan tambahkan aquadest sampai tanda  batas.
Diperoleh : 500 ml natrium tiosulfat 0.1 N

** Membuat Kalium Iodat ( KIO3 ) 0.1 N , 100 ml
Dengan rumus :
N = (gr/Mr xV) x valensi
0.1 N = ( gr /214.016 x 0.1 ) x 6
gr = (214.016 gr/mol x 0.1 L x 0.1 N) / 6
gr = 0.3567 gram
- Timbang 0.3567 gram KIO3, larutkan dengan aquadest 50 ml. Aduk hingga larut.
- Masukkan larutan KIO3 ke dalam labu takar 100 ml, tambahkan aquadest sampai tanda batas.
Diperoleh : 100 ml Kalium iodat 0.1 N

** Membuat Larutan HCl 2 N, 100 ml
- Isi labu takar 100 ml dengan aquadest 50 ml.
- Ambil 16.5 ml HCl pekat dengan pipet ukur, pindahkan ke dalam labu takar yang telah diisi aquadest tadi.
- Tambahkan aquadest sampai tanda batas.
 Diperoleh : 100 ml HCl 2 N

Untuk rumus cara menghitung bisa di buka pada artikel sebelumnya : Cara Membuat Larutan HCl 1 N

** Membuat Larutan Indikator Amilum 1%, 50 ml
- Timbang 0.5 gram amilum/kanji, larutkan dalam 50 ml aquadest.
- Didihkan larutan tersebut hingga diperoleh larutan amilum yang agak kental.

** Cara Standarisasi Natrium Tiosulfat dengan Kalium Iodat
- Siapkan buret 25 ml dan isi dengan larutan natrium tiosulfat 0.1 N.
- Dipipet 25 ml kalium iodat 0.1 N dan masukkan ke dalam erlenmeyer 125 ml.
- Ditambahkan 2 gram KI, goyang perlahan - lahan hingga KI larut sempurna.
- Ditambahkan 10 ml HCl 2 N dan segera titrasi dengan natrium tiosulfat.
- Saat warna kuning hampir menghilang, hentikan titrasi dan tambahkan 5 tetes indikator amilum.
- Lanjutkan titrasi sampai warna biru tepat menghilang.
- Catat volume natrium tiosulfat hasil titrasi dan ulangi percobaan diatas sebanyak 3 kali.

Sebelum ditambahkan HCl larutan KIO3 berwarna bening, dan setelah ditambah HCl 2 N larutan berubah menjadi kuning. Saat warna kuning hampir menghilang, ditambahkan indikator amilum larutan berubah menjadi biru. Setelah warna biru menghilang titrasi dihentikan.

** Perhitungan
Diketahui :
V KIO3 = 25 ml
N KIO3 = 0.1 N
V tio = v ml ( volume hasil titrasi )
N tio = Normalitas tio yang dicari...?

Dengan rumus :








Standarisasi Natrium Tiosulfat dengan Kalium Dikromat

Alat yang digunakan :
- Statif dan klem
- Buret 25 ml
- Erlenmeyer 500 ml
- Gelas piala 100 ml 
- Labu takar 100 ml
- Batang pengaduk
- Pipet volum 25 ml
- Pipet ukur 10 ml
- Pipet tetes


Bahan yang digunakan :
- Natrium tiosulfat ( Na2S2O3. 5 H2O )
- Kalium dikromat ( K2Cr2O7 )
- Amilum
- HCl

** Membuat Natrium Tiosulfat 0.1 N, 500 ml
Cara membuat larutan sama seperti di atas pada standarisasi natrium tiosulfat dengan kalium iodat.

Artikel Sebelumnya : Membuat Natrium Tiosulfat 0.1 N

** Membuat Kalium dikromat ( K2Cr2O7 ) 0.1 N , 100 ml
Dengan rumus :
N = (gr/Mr xV) x valensi
0.1 N = ( gr /294.19 x 0.1 ) x 6
gr = (294.19 gr/mol x 0.1 L x 0.1 N) / 6
gr = 0.49 gram
- Timbang 0.49 gram K2Cr2O7, larutkan dengan aquadest 50 ml. Aduk hingga larut.
- Masukkan larutan K2Cr2O7 ke dalam labu takar 100 ml, tambahkan aquadest sampai tanda batas.
Diperoleh : 100 ml Kalium dikromat 0.1 N

Artikel Terkait : Membuat Larutan Natrium Dikromat 0.1 N

** Membuat Larutan HCl 2 N, 100 ml
Cara membuat larutan sama seperti di atas pada standarisasi natrium tiosulfat dengan kalium iodat.

** Membuat Larutan Indikator Amilum 1%, 50 ml
- Timbang 0.5 gram amilum/kanji, larutkan dalam 50 ml aquadest.
- Didihkan larutan tersebut hingga diperoleh larutan amilum yang agak kental.

** Cara Standarisasi Natrium Tiosulfat dengan Kalium dikromat
- Siapkan buret 25 ml dan isi dengan larutan natrium tiosulfat 0.1 N.
- Dipipet 25 ml kalium dikromat 0.1 N dan masukkan ke dalam erlenmeyer 500 ml.
- Ditambahkan 2 gram KI, goyang perlahan - lahan hingga KI larut sempurna.
- Ditambahkan 10 ml HCl 2 N dan encerkan sampai 200 ml.
- Dititrasi dengan natrium tiosulfat 0.1 N hingga berwarna kuning muda.
- Saat warna kuning muda, hentikan titrasi dan tambahkan 5 tetes indikator amilum.
- Lanjutkan titrasi secara perlahan, dan hentikan titrasi saat warna biru menghilang dan warna hijau muda muncul.
- Catat volume natrium tiosulfat hasil titrasi dan ulangi percobaan diatas sebanyak 3 kali.

** Perhitungan
Diketahui :
K2Cr2O7 = 25 ml
K2Cr2O7 = 0.1 N
tio = v ml ( volume hasil titrasi )
tio = Normalitas tio yang dicari...?

Dengan rumus :

9 komentar:

  1. Refrensinya dapat darimana ya? Boleh di share? Buku atau jurnal atau sejenisnya.

    Trimakasi

    ReplyDelete
    Replies
    1. saya biasa menggunakan daftar acuan :

      1. Sudarmadji, S., Haryono, B., Suhadi. 1984. Prosedur Analisa Untuk Bahan Makanan dan Pertanian. Edisi Ketiga. Yogyakarta : Liberty.
      2. HAM, Mulyono. 2005. Membuat Reagen Kimia di Laboratorium. Jakarta: Bumi Aksara.

      saya menggunakan 2 buku itu sebagai referensi saya, kemudian saya kembangkan sendiri berdasar percobaan saya.

      Terimakasih. semoga bermanfaat :)

      Delete
  2. Boleh dijelaskan kenapa valensi tiosulfat hanya satu?

    ReplyDelete
  3. kesimpulan nya apa ya?

    ReplyDelete
    Replies
    1. standarisasi/pembakuan natrium tiosulfat dapat dilakukan dengan menggunakan kalium iodat dan kalium dikromat.

      standarisasi diperlukan untuk mengetahui nilai normalitas sesungguhnya. natrium tiosulfat digunakan sebagai titran pada analisa penentuan angka yodium dan penentuan angka peroksida.

      Delete
  4. yang digunakan untuk standarisasi natrium tiosulfat, HCl 2N atau 1N???

    ReplyDelete
  5. apakah natrium tiosulfat yg telah kita standarisasi tadi yg akan digunakan untuk standarisasi iodin..?

    ReplyDelete

Terima kasih sudah membaca blog saya, silahkan tinggalkan komentar