Penetapan unsur makro dan mikro pada jaringan tanaman dan pupuk organik dapat dilakukan dengan cara pengabuan basah menggunakan campuran asam nitrat pekat ( HNO3) dan asam perklorat ( HClO4). Kemudian ekstrak yang didapat diukur dengan menggunakan spektrofotometer Uv Vis dan AAS.
Penetapan P dan K Cara Pengabuan Basah
( Ekstak HNO3 + HClO4 )
Alat
- Timbangan analitik
- Spektrofotometer UV Vis
- Tabung reaksi 15 ml
- Labu kjedahl 50 ml
- Tabung dan block digestor kjedahl therm
- Pipet volume 10 ml
- Pipet ukur 10 ml dan 1 ml
- Erlenmeyer 50 ml dan 200 ml
- Gelas piala 200 ml
- Labu takar 50 ml/100ml/200 ml
Pereaksi
>> HNO3 pekat ( 65% ) p.a
>> HClO4 pekat ( 60% ) p.a
>> Standar 0 ( larutan HClO4 0,6% )
Dipipet 1 ml HClO4 pekat (60%) ke dalam labu ukur 100 ml yang sebelumnya telah diisi aquadest 50 ml, kocok sebentar dan tambahkan lagi aquadest sampai tanda batas (volume 100 ml).
>> Pereaksi P pekat
Larutkan 12 gram (NH4)6 MO7O24.4H2O ( ammonium heptamolibdat ) dengan 100 ml aquadest dalam gelas piala. Tambahkan 0,277 gram H2O (SbO) C4H4O6.0,5 K ( antimoni kalium tartrate ) dan secara perlahan140 ml H2SO4 pekat. Pindahkan larutan tersebut ke dalam labu takar 1 liter dan tambahkan aquadest sampai tanda batas.
>> Pereaksi Pewarna P
Campurkan 1.06 gram asam askorbat dan 100 ml pereaksi P pekat. Kemudian jadikan volume 1000 ml dengan penambahan aquadest. Pereaksi P ini harus selalu dibuat baru
>> Standar P
Timbang 4,39 gram KH2PO4 (kering oven 105 °C selama 1 jam) larutkan dengan aquadest sampai volume 1 liter ( larutan ini mengandung 1 mg/ml P atau 1000 ppm P).
Ambil 20 ml larutan tersebut dan larutkan dengan aquadest sampai volume 1 liter ( larutan ini mengandung 0,02 mg/ml P atau 20 ppm P ).
Cara Kerja :
- Ditimbang dengan teliti 0,5 gram sampel pupuk/tanaman yang telah dihaluskan dan dimasukkan ke dalam labu kjedahl.
- Tambahkan 5 ml HNO3 dan 0,5 ml HClO4, kocok dan biarkan semalam.
- Panaskan pada block digestor mulai suhu 100 ˚C, setelah uap kuning habis suhu dinaikkan hingga 200 ˚C. Destruksi diakhiri apabila sudah keluar uap putih dan cairan dalam labu tersisa sekitar 0,5 ml.
- Dinginkan larutan ekstrak dan diencerkan dengan aquadest hingga volume tepat 50 ml. Apabila masih terlalu pekat diencerkan hingga volume 100 ml atau 200 ml ( tergantung jenis sampel ).
- Kocok larutan tersebut hingga homogen dan saring dengan kertas saring W-41 agar didapat ekstrak jernih ( Ekstrak A ).
- Pipet 1 ml ekstrak A dan deret standar masing - masing dimasukkan ke dalam tabung reaksi, kemudian ditambahkan 10 ml larutan pereaksi pewarna P.
- Larutan divortex dan dibiarkan selama 30 menit, lalu ukur absorbansinya dengan spektrofotometer pada panjang gelombang 889 nm.
Ekstrak A
ini dapat digunakan untuk pengukuran
unsur – unsur makro : P, K, Ca, Mg, Na, S dan unsur - unsur mikro : Fe, Al, Mn,
Cu, Zn, dan B.
Pembuatan deret standar
Dipipet standar P dan standar 0 hingga masing - masing deret standar 1 ml
Perhitungan :
Diketahui Konsentrasi P dalam KH2PO4 adalah 0,020 mg/ml P atau 20 ppm.
Pembuatan deret standar
Dipipet standar P dan standar 0 hingga masing - masing deret standar 1 ml
No
|
Standar P
|
Standar 0
|
total
|
(ml)
|
(ml)
|
(ml)
| |
1
|
0
|
1
|
1
|
2
|
0,1
|
0,9
|
1
|
3
|
0,2
|
0,8
|
1
|
4
|
0,4
|
0,6
|
1
|
5
|
0,6
|
0,4
|
1
|
6
|
0,8
|
0,2
|
1
|
7
|
1,0
|
0
|
1
|
Perhitungan :
Diketahui Konsentrasi P dalam KH2PO4 adalah 0,020 mg/ml P atau 20 ppm.
Keterangan :
mg/ml kurva = kadar sampel yang didapat dari kurva hubungan antara kadar deret standar dengan pembacaannya setelah dikoreksi blanko.
fp = faktor pengenceran
100 = konversi ke persen
fk = faktor koreksi kadar air ( 100/ (100+kadar air )
DAFTAR ACUAN
Balai Penelitian Tanah. 2009. Petunjuk Teknis Analisis Kimia Tanah,Tanaman, Air, dan Pupuk. Balai Penelitian Tanah. Bogor.
0 komentar:
Post a Comment
Terima kasih sudah membaca blog saya, silahkan tinggalkan komentar