-->
Home » » Cara Membuat LARUTAN INDIKATOR

Cara Membuat LARUTAN INDIKATOR

Indikator adalah suatu senyawa kompleks yang dapat bereaksi dengan asam dan basa. Dengan indikator dapat diketahui suatu zat bersifat asam atau basa. Syarat dapat tidaknya suatu zat dijadikan indikator asam basa adalah terjadinya perubahan warna apabila indikator diteteskan pada larutan asam atau basa. Beberapa macam indikator yaitu indikator universal, indikator yang terbuat dari zat warna alami tanaman, dan ada juga yang dibuat secara sintesis di laboratorium.

Indikator Universal adalah indikator yang terdiri atas berbagai macam indikator yang memiliki warna berbeda untuk setiap nilai pH 1-14. Indikator universal akan memberikan warna tertentu jika diteteskan atau dicelupkan ke dalam larutan asam atau basa.Warna yang terbentuk kemudian dicocokkan dengan warna standar yang sudah diketahui nilai pH nya. Indikator universal ada 2 macam yaitu berupa kertas dan berupa larutan.

Larutan indikator yang sering dibuat dan digunakan di laboratorium adalah fenolftalein, metil merah, metil orange, metil biru, bromkresol biru, bromotimol biru, dan masih banyak lagi. Larutan indikator digunakan di laboratorium untuk titrasi larutan. Penggunaan larutan indikator harus dengan ketelitian pengamatan yang tinggi karena perubahan warna akan terjadi hanya dengan beberapa ml. Adapun sifat dari indikator adalah mudah larut dalam air dan sukar larut dalam air.


PEMBUATAN LARUTAN INDIKATOR

1. Amilum
Timbang amilum/kanji 2 gram dan timbang HgI2 0,01 gram, campurkan kedua zat tersebut dan buatlah menjadi pasta dengan sedikit aquadest.
Didihkan aquadest 1000 ml. Setelah mendidih masukkan pasta ke dalam aquadest sedikit demi sedikit sambil diaduk, dan teruskan pendidihan sampai beberapa menit. Larutan akan jernih apabila amilum yang digunakan tergolong mudah larut, jika tidak jernih maka biarkan semalam, saring kemudian pindahkan lapisan jernihnya ke dalam botol kaca bertutup.

2. Benzopurpurin 48 0.1%
Timbang benzopurpurin 48 sebanyak 0,1 gram (100 mg), kemudian larutkan dengan aquadest sampai 100 ml.

3. Bromofenol Merah 0.04%
Timbang bromofenol merah 100 mg (0,1 gram ), larutkan dengan NaOH 0.01M 19,5 ml. Aduk sampai homogen, masukkan dalam labu ukur 250 ml. Kemudian tambah aquadest sampai tanda batas atau volume sampai 250 ml.

4. Bromokresol Hijau/ Bromokresol Green 0,04%
Timbang bromokresol hijau 100 mg, tambah dengan NaOH 0,01M 14,3 ml. Aduk larutan hingga homogen, kemudian jadikan volume 250 ml dengan penambahan aquadest ( 235.7 ml ).

5. Bromotimol Biru 0,04%
Timbang bromotimol biru 100 mg ( 0,1gram ), tambah NaOH 0,01M 16 ml. Aduk larutan hingga homogen, kemudian jadikan volume 250 ml dengan penambahan aquadest ( 234 ml ).

6. Curcumin 0,1%
Timbang curcumin 100 mg, larutkan dengan etanol 96% sampai volume 100 ml.

7. Eriokrom Black T 0,5%
Timbang Eriokrom black T 500 mg (0,5 gram), larutkan dengan etanol 96% sampai volume 100 ml.
Larutan indikator ini dapat disimpan selama 6-8 minggu.

8. Eritrosin 0,1%
Timbang eritrosin 100 mg ( 0,1 gram ), larutkan dengan aquadest sampai volume 100 ml.

9. Etil Orange/Jingga 0,1%
Timbang etil orange/jingga 100 mg (0,1 gram), larutkan dengan etanol 96% 10 ml. Kemudian jadikan volume 100 ml dengan penambahan aquadest ( 90 ml ).

10. Etil Merah 0,1%
Timbang etil merah 100 mg (0,1 gram), larutkan dengan etanol 96% 50 ml. Kemudian jadikan volume 100 ml dengan penambahan aquadest ( 50 ml ).

11. Etil Ungu 0,1%
Timbang etil ungu 100 mg (0,1 gram ), larutkan dengan etanol 96% 50 ml. Kemudian jadikan volume 100 ml dengan penambahan aquadest ( 50 ml ).

12. Fenol Merah/ Fenolsulfonftalein 0,04%
Timbang fenol merah 100 mg ( 0,1 gram ), larutkan dengan NaOH 0,01M 28 ml. Aduk hingga larutan homogen, kemudian jadikan volume 250 ml dengan penambahan aquadest ( 222 ml ).

13. Fenolftalein ( PP ) 0,05%
Timbang fenolftalein/PP 100 mg ( 0,1 gram ), larutkan dengan etanol 96% 100 ml. Kemudian jadikan volume 200 ml dengan penambahan aquadest ( 100 ml ).

14. Kalium Kromat ( K2CrO4) 5%
Timbang kalium kromat/K2CrO4 5 gram, larutkan dengan aquadest sampai volume 100 ml.

15. Kongo Merah 0,5%
Timbang 500 mg ( 0,5 gram ), larutkan dengan etanol 96% 10 ml. Kemudian jadikan volume 100 ml dengan penambahan aquadest ( 90 ml ).

16. Kresol Merah 0,04%
Timbang kresol merah 100 mg ( 0,1 gram ), larutkan dengan NaOH 0,01M 26 ml. Aduk larutan hingga homogen, kemudian jadikan volume 250 ml dengan penambahan aquadest ( 224 ml ).

17. Kristal Ungu 0,02%
Timbang kristal ungu 20 mg, larutkan dengan aquadest sampai volume 100 ml.

18. Metil Biru 0,02%
Timbang metil biru 20 mg, larutkan dengan aquadest sampai volume 100 ml.

19. Metil Hijau 0,1%
Timbang metil hijau 100 mg ( 0,1 gram ), larutkan dengan aquadest sampai volume 100 ml.

20. Metil Orange/Jingga 0,01%
Timbang metil orange/jingga 10 mg, larutkan dengan aquadest sampai volume 100 ml.

21. Metil Merah 0,02%
Timbang metil merah 50 mg, larutkan dengan etanol 96% 150 ml, kemudian jadikan volume 250 ml dengan penambahan aquadest ( 100 ml ).

22. Metil Ungu 0,04%
Timbang metil ungu 40 mg, larutkan dengan aquadest sampai volume 100 ml.

23. Murexide 0,5%
Timbang murexide 0,5 gram, larutkan dengan aquadest sampai volume 100 ml.

24. Propil Merah 0,1%
Timbang propil merah 100 mg, larutkan dengan etanol 96% sampai volume 100 ml.

25. Timol Biru 0,04%
Timbang timol biru 100 mg, larutkan dengan NaOH 0,01M 21,5 ml. Aduk larutan hingga homogen, kemudian jadikan volume 250 ml dengan penambahan aquadest ( 228,5 ml ).

26. Timolftalein 0,04%
Timbang timolftalein 40 mg, larutkan dengan etanol 96% 50 ml. Kemudian jadikan volume 100 ml dengan penambahan aquadest ( 50 ml ).

REFERENSI

HAM, Mulyono. 2005. Membuat Reagen Kimia di Laboratorium. Jakarta: Bumi Aksara.

8 komentar:

  1. Nice post! Berguna sekali. Izin jadikan referensi buat tugas ya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terimakasih. silahkan asal tidak di copy paste ke blog ya :)

      Delete
  2. Sangat membantu, oh ya... ada stok serbuk phenolptalein, saya butuh 25 gr. Boleh pesan online gak ya...

    ReplyDelete
    Replies
    1. boleh.jika berminat bisa hubungi saya via email pada bagian contact /WA pada menu pelayanan

      Delete
  3. Terima kasih kami sangat terbantu untuk prosedur2 pembuatan reagen

    ReplyDelete
  4. Ka maaf, bolehkah saya meminta referensi yang digunakan dari artikel ini?

    ReplyDelete
    Replies
    1. referensinya ini kak

      HAM, Mulyono. 2005. Membuat Reagen Kimia di Laboratorium. Jakarta: Bumi Aksara.

      Delete

Terima kasih sudah membaca blog saya, silahkan tinggalkan komentar