-->

Jual Alat Gelas Laboratorium di Yogyakarta ( ONLINE )

Jagad kimia selain menyediakan artikel - artikel tentang kimia dan alat laboratorium juga melayani penjualan alat - alat gelas dan non gelas laboratorium secara online. Bagi siswa, mahasiswa, atau dosen yang sedang melakukan penelitian dan membutuhkan peralatan laboratorium, Jagad Kimia bisa menjadi salah satu solusi untuk mempermudah dalam mencari peralatan laboratorium yang dibutuhkan.

Berikut Daftar Alat Gelas Laboratorium :

  1. Alkohol lamp/ lampu spirtus, ukuran 150 ml = Rp.25.000 , ukuran 250 ml = 27.500 (RRC)
  2. Batang pengaduk, panjang 15cm, 20cm, 25cm, 30cm = Rp. 8.500 - Rp.16.500 (RRC)
  3. Beaker glass/gelas piala, RRC/Pyrex, vol 10 ml - 10000 ml = harga hub cs
  4. Botol reagent bening (mulut lebar/mulut sempit),RRC/Pyrex, vol 60 ml - 2500 ml = harga hub cs
  5. Botol reagent coklat (mulut lebar/mulut sempit), vol 60 ml - 2500 ml = harga hub cs
  6. Botol berpipet bening, vol 30ml= Rp 18.500, 60ml= Rp 22.300, 125ml = Rp 25.500 (RRC)
  7. Botol berpipet coklat, vol 30ml= Rp 22.500, 60ml= Rp 27.500, 125ml = Rp 35.000 (RRC)
  8. Botol timbang, RRC/Pyrex, ukuran dan harga hub cs
  9. Buret kran glass, uk 10ml, 25ml, 50ml, 100ml = harga hub cs
  10. Buret kran teflon,uk 10ml, 25ml, 50ml, 100ml = harga hub cs
  11. Desikator, RRC/Pyrex, dia 120 - 300 = harga hub cs
  12. Desikator Vacum, RRC/Pyrex, dia 120 - 300 = harga hub cs
  13. Erlenmeyer, RRC/Pyrex, vol 25 ml - 5000 ml = harga hub cs
  14. Labu kjedahl, Pyrex/Duran, 50 ml - 1000 ml = harga hub cs
  15. Labu takar, RRC/Pyrex, vol 5ml - 2000 ml = harga hub cs
  16. Funnel/corong kaca, RRC/Pyrex, dia 4cm - 15cm = harga hub cs
  17. Corong pemisah, Pyrex/Duran, vol 100ml - 250 ml = harga hub cs
  18. Gelas ukur, RRC/Pyrex, uk 5ml - 2000ml = harga hub cs
  19. Jarum ose, RRC, Rp 9.000
  20. Kaca Arloji, RRC/Pyrex, dia 4.5 - 10 = harga hub cs
  21. Petridish, RRC/Pyrex/Duran, untuk diameter dan harga hub cs
  22. Pipet tetes, Pyrex, pendek = Rp 3000, panjang = Rp 4500
  23. Pipet ukur, RRC/Pyrex, ukuran dan harga hub cs
  24. Pipet Volum, RRC/Pyrex, ukuran dan harga hub cs
  25. Picnometer, RRC/Pyrex, vol 5ml - 100ml = harga hub cs
  26. Specimin jer/ botol seranggaukuran dan harga hub cs
  27. Tabung reaksi, RRC/Pyrex, ukuran dan harga hub cs
  28. Tabung reaksi bertutup, RRC/Pyrex, ukuran dan harga hub cs
  29. Thermometerukuran dan harga hub cs

Daftar Alat Non Gelas dan Alat Lain : 

  1. Ayakan, RRC, Mesh 40" - Mesh 200" = Rp. 770.000 - Rp. 1.100.000
  2. Ball pipet,D&N, Rp. 125.000
  3. Botol semprot, vol 250ml = Rp 20.000 , vol 500ml = Rp 21.500 , vol 1000ml = Rp 29.000
  4. Corong Buchner, dia 4 - 25 = ukuran dan harga hub cs
  5. Cawan porselin, RRC, uk 15ml - 2000ml = harga hub cs   
  6. Cruss porselin, RRC, uk 5ml - 200ml = harga hub cs
  7. Deck glassharga hub cs
  8. Jangka sorong, Rp. 145.000
  9. Karet pipet tetes, Rp 1.300
  10. Kasa asbesukuran dan harga hub cs
  11. Kaki 3, Rp.25.000
  12. Klem buret, single=Rp 55.000 , double=Rp 75.000
  13. Lakmus merah, Rp 60.000
  14. Lakmus biru, Rp 60.000
  15. Krusstang, stainless=Rp 87.000 , besi=Rp 55.000
  16. Kertas saring, Rp 9.500
  17. Magnetic stirerukuran dan harga hub cs
  18. Masker, Rp 2.000
  19. Mikroskop slide glassukuran dan harga hub cs
  20. Mortar porselinukuran dan harga hub cs
  21. Pipet pump,Merck Glass firm, 2ml=Rp 195.000 , 10ml= Rp 205.000 , 25ml = Rp 225.000
  22. Penjepit tabung reaksi, kayu=Rp 8.500 , stainless=Rp 25.500
  23. Rak tabung reaksi, kayu/stainless, ukuran dan harga hub cs
  24. Rak pipet kayu, Rp 75.000
  25. Ring corong pisah, stainless=Rp 85.000, besi=Rp 65.000
  26. Sarung tangan, Rp 2.000
  27. Spatula/sendok, stainless =Rp 11.000 , porselin=Rp 35.000 , tanduk kecil=Rp 11.500 , tanduk besar=Rp 15.500
  28. Sikat tabung reaksi, Rp= 7.500 , sikat erlenmeyer=Rp 17.000 , sikat buret=Rp 23.500
  29. Sumbat karetukuran dan harga hub cs
  30. Statip, Rp 85.000
  31. Stopwatch, digital=Rp 150.000 , analog=Rp 565.000

Informasi :

** Harga yang tertera di atas bisa berubah sewaktu - waktu
** Untuk lebih jelas tentang harga dan spesifikasi alat bisa hub WA 081319707408
** Untuk hari minggu dan libur nasional slow respon 
atau silahkan tinggalkan komentar dibawah ya
Terimakasih, semoga bermanfaat dan membantu.



PENENTUAN NITROGEN TANAH dengan METODE Kjeldahl


Nitrogen dalam tanah sebagian besar terdapat dalam bahan organik, dekomposisi benda ini harus terjadi agar nitrogen menjadi bentuk sederhana. Dekomposisi ialah suatu proses biokimia yang kompleks dan bersamaan dengan evolusi dari banyak karbondioksida. Akhirnya nitrogen berubah menjadi suatu persenyawaan amonium, dan jika keadaan memungkinkan, senyawa ini dioksidasi menjadi nitrit dan selanjutnya menjadi nitrat. Dua perubahan ini disebut nitrifikasi, disebabkan oleh dua bakteri khusus. Perubahan – perubahan itu digambarkan secara sederhana sebagai berikut :
Nitrogen Organik --- Garam amonium ( NH4)--- Garam nitrit (NO2)---garam nitrat ( NO3 )

Fungsi N adalah memperbaiki pertumbuhan vegetatif tanaman dan pembentukan protein.
Gejala - gejala kekurangan N adalah :
1. Tanaman Kerdil
2. Pertumbuhan akar terbatas
3. Daun - daun kuning dan gugur

Gejala - gejala kebanyakan N adalah :
1. Memperlambat kematangan tanaman
2. Batang - batang lemah dan mudah roboh
3. Mengurangi daya tahan tanaman terhadap penyakit

Nitrogen di dalam tanah terdapat dalam berbagai bentuk yaitu protein, senyawa -senyawa amino, Ammonium ( NH4+ ), dan Nitrat ( NO3- ).
Adapun nilai dan kriteria N di dalam tanah yang berdasarkan Standar Internasional ( SI ) dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel Kriteria kandungan nilai N total Tanah


    No
   Nilai N Total 
    Kriteria N Total
    1
   < 0.1
  Sangat Rendah
    2        
  0.1 – 0.21
  Rendah
    3
  0.22 – 0.51
  Sedang
    4
  0.52 – 0.75
  Tinggi
    5
  >0.75
  Sangat Tinggi                                            
                                      Sumber : Sulaeman et al (2005)

Faktor - faktor yang mempengaruhi ketersediaan N adalah kegiatan jasad renik, baik yang hidup bebas maupun yang bersimbiose dengan tanaman. Pertambahan lain dari nitrogen tanah adalah akibat loncatan suatu listrik di udara. Nitrogen dapat masuk melalui air hujan dalam bentuk nitrat. Jumlah ini sangat tergantung pada tempat dan iklim ( Hakim, dkk, 1986 ).



Penentuan Kadar Nitrogen Total Tanah dengan Kjedahl

Alat - alat :
1. Timbangan analitik
2. Labu didih 250 ml
3. Erlenmeyer 100 ml
4. Buret 10 ml atau 5 ml
5. Gelas ukur 25 ml

Bahan - bahan khemikalia :
1. Asam sulfat pekat ( 95 - 97%)
2. Selenium
3. Asam Borat 1%
    Dilarutkan 10 gram Asam Borat ( H3BO3) dengan 1 liter ( 1000 ml ) aquadest
4. Natrium Hidroksida ( NaOH ) 40 %
    Dilarutkan 400 gram NaOH dalam gelas piala 500 ml dengan aquadest, setelah dingin tambah aquadest    sampai 1 liter dalam labu takar
    Untuk lebih lengkapnya klik Cara membuat larutan NaOH 40%
5. Penunjuk Conway
    Dilarutkan 0,1 gram metil red dan 0,15 gram bromcresol green dengan 200 ml etanol 96%
6. H2SO4 0.05 N
    Diambil 1,38 ml H2SO4 pekat, kemudian dijadikan 1000 ml dengan aquadest
    Untuk lebih lengkapnya klik Cara membuat larutan H2SO4 0,05 N


Cara Kerja :
Destruksi
1.      Timbang 0.2 – 0.5 gr sampel tanah ukuran 0.5 mm, dimasukkan ke dalam labu didih
2.      Ditambahkan 1 gram selenium dan 3 ml asam sulfat pekat
3.      Di destruksi hingga suhu 350 °C ( sekitar 3 – 4 jam ), destruksi selesai apabila keluar uap putih dan didapat ekstrak jernih ( sekitar 4 jam )
4.      Setelah dingin ekstrak diencerkan dengan aquadest hingga 50 ml
5.      Kocok sampai homogen, biarkan semalam agar partikel mengendap.

Destilasi
1.      Pindahkan labu didih ke dalam alat destilasi.
2.      Disiapkan erlenmeyer yang berisi 10 ml asam borat 1% dan ditambah 3 tetes indikator conway ( sebagai penampung NH3 yang dibebaskan ). Kemudian dihubungkan dengan alat destilasi.
3.      Dengan gelas ukur tambah NaOH 40% sebanyak 10 ml  ke dalam labu didih tadi dan secepatnya ditutup.
4.      Destilasi hingga volume penampung mencapai 50 -75 ml ( berwarna hijau ).
5.      Destilat dititrasi dengan H2SO4 0.05N hingga warna merah muda.
6.      Catat Volume titrasi dan Volume blanko.

Perhitungan :
Kadar Nitrogen (%) = (( Vol titrasi – Vol blanko ) x N x 14 x 100))/ ( mg sampel x fk )
                                = (( Vol titrasi – Vol blanko ) x 0.05 x 14 x 100))/ ( 500 mg x fk )
Keterangan :
N     = Normalitas larutan baku H2SO4 ( 0.05N )
14    = Berat atom N
Fk    = faktor koreksi kadar air = 100/(100 + % kadar air)



Daftar Pustaka
Buckman,H.O dan N.C, Brady., 1982. Ilmu Tanah. Bhratara Karya Aksara. Jakarta.
Balai Penelitian Tanah. 2009. Petunjuk Teknis Analisa Kimia Tanah, Tanaman, Air, dan Pupuk. Balai Penelitian Tanah. Bogor. Hal 28.












Cara Menggunakan Buret


Buret adalah alat gelas laboratorium berbentuk silinder yang memiliki garis ukur dan terdapat kran dibagian bawahnya yang berfungsi untuk mengeluarkan atau menghentikan cairan yang keluar. Buret digunakan untuk mengukur volume cairan yang keluar seperti halnya pipet. Buret terutama digunakan untuk titrasi.





Berdasarkan ukurannya buret dibagi menjadi 3 macam yaitu :

  1. Buret Makro, buret yang mempunyai kapasitas 50 ml dengan skala terkecil 0,1 ml.
  2. Buret Semimikro, buret yang mempunyai kapasitas 25 ml dengan skala terkecil 0,05 ml
  3. Buret Mikro, buret yang mempunyai kapasitas 10 ml dan 5 ml. Untuk buret 10 ml dengan skala terkecil 0,02 ml, dan untuk buret 5 ml dengan skala terkecil 0,01 ml.

Cara menggunakan buret untuk titrasi :

  1. Cuci buret hingga bersih, bebas lemak maupun debu.
  2. Buret diklem pada tiang buret dalam posisi tegak lurus dengan datar air.
  3. Periksa kran buret, kran harus mudah diputar dan tidak bocor. Bila kran sukar diputar atau bocor, lepaskan kran tersebut dan olesilah permukaannya dengan vaselin.
  4. Bilaslah buret dengan larutan yang akan dipakai untuk titrasi, kemudian isi buret dengan larutan yang sama sampai diatas titik nol.
  5. Alirkan larutan dengan membuka kran dan usahakan kolom pipa dibawah kran terisi larutan ( tidak terdapat gelembung udara ).
  6. Atur tinggi cairan sampai meniskusnya tepat pada angka nol atau angka lain dan catatlah angka mula - mula ini.
  7. Mulailah titrasi, tangan kiri memegang kran sambil memutarnya dan tangan kanan memegang labu erlenmeyer yang berisi cairan yang akan dititrasi. Selama titrasi labu erlenmeyer digoyang - goyang dengan gerakan berputar agar larutan yang menetes dari buret segera bercampur. Demikian seterusnya sampai titik akhir dicapai ( ditandai dengan adanya perubahan warna ).

Setelah selesai menggunakan buret sebaiknya buret segera dibersihkan dan buang sisa larutan yang ada dalam buret.

Berikut Cara Membersihkan Buret :

  1. Buang larutan sisa pakai yang ada di dalam buret.
  2. Bersihkan buret dengan larutan pencuci dan bilas dengan air suling.
  3. Keringkan dan lepaskan kran buret.
  4. Jika larutan mengandung alkali/basa maka larutan harus segera dibuang dan buret segera dibersihkan karena sifat alkali/basa dapat membuat tutup kran membeku atau sulit untuk dibuka.

Itulah sedikit artikel tentang cara menggunakan buret dan cara membersihkan buret. Semoga bermanfaat, jangan lupa share ke teman - teman ya readers...