-->

Standarisasi Larutan NaOH 0,1 N dengan Asam Oksalat

Setelah membuat larutan NaOH 0,1 N maka untuk mengetahui nilai normalitas sesungguhnya maka larutan tersebut perlu distandarisasi.


Standarisasi NaOH bisa menggunakan Kalium phtalat atau asam oksalat.

     1.      Standarisasi 0.1 N NaOH dengan Kalium Phtalat

·    Timbang dengan teliti 0,5 gram Kalium phtalat ( BM = 204,2 gr/mol) yang telah dipanaskan pada oven dengan temperatur 110 °C selama 4 jam, kemudian masukkan ke dalam erlenmeyer 250 ml. Buat tiga kali ulangan.
·     Kristal Kalium phthalat dilarutkan dalam 25 ml aquades dan dipanaskan perlahan-lahan sampai semua larut.
·     Ditambahkan 2 – 3 tetes indikator phenolphthalein, kemudian dititrasi dengan larutan NaOH yang akan di standarisasi sampai warna merah jambu.
·     Perhitungan N NaOH adalah :
N NaOH = gr Kalium phthalat / ( 204,2 x vol NaOH ), vol NaOH diubah dalam liter.

Contoh
Diketahui :
 Berat kalium phtalat = 0,5 gram
 BM = 204,2 gr/mol
 Valensi = 1
 Setelah titrasi  didapatkan data sbb:
ml NaOH ul 1 = 23,5 ml
ml NaOH ul 2 = 23 ml
ml NaOH ul 3 = 23,2 ml
rata – rata ml NaOH = 23,2 ml = 0.0232 liter ( ubah volum ke dalam satuan liter )

Perhitungan :
N NaOH = ( 0,5 gram x 1 ) / (204,2 x 0,0232 )
             = 0,5/4,74  = 0,105
Maka Normalitas NaOH adalah 0,105 N


     2.      Standarisasi 0.1 N NaOH dengan asam oksalat

·    Timbang dengan teliti 0,1 gram asam oksalat ( C2H2O4.2H2O ), BM = 126 gr/mol.
Kemudian masukkan ke dalam erlenmeyer 250 ml dan tambah aquadest 25 ml. Aduk sampai larut dan tambahkan 2 – 3 tetes indikator phenolphthalein.
·    Larutan asam oksalat dititrasi dengan larutan NaOH yang akan distandarisasi sampai warna merah jambu timbul secara menetap (15 detik) walaupun cairan digoyang.
·    Perhitungan N NaOH adalah :
N NaOH = ( gr asam oksalat x 2)/ ( 126 x vol NaOH ), vol NaOH diubah dalam liter.

Contoh
Diketahui :
Berat asam oksalat = 0,1 gram
BM = 126 gr/mol
Valensi = 2
Setelah titrasi  didapatkan data sbb:
ml NaOH ul 1 = 15,5 ml
ml NaOH ul 2 = 15 ml
ml NaOH ul 3 = 14,8 ml
rata – rata ml NaOH = 15,1 ml = 0.0151 liter ( ubah volum ke dalam satuan liter )

Perhitungan :
N NaOH = ( 0,1 gram x 2 ) / (126 x 0,0151 )
             = 0,2/1,9  = 0,105


Maka Normalitas NaOH adalah 0,105 N

Cara Membuat Larutan NaOH 0,1 N sebanyak 1000 ml


NaOH = Natrium hidroksida atau Sodium hidroksida, dikenal juga dengan nama soda api.
BM =40 gr/mol
Valensi = 1






Rumus untuk menghitung normalitas adalah :
N = ( gr xvalensi)/ ( Mr x vol)
0,1 = (grx1 )/(40 x 1) , perlu diingat  : vol dalam liter
Gr = 40 x 0,1 =4 gram
Jadi NaOH yang perlu ditimbang adalah  4 gram.


Cara membuat larutan NaOH 0,1 N sbb :

1.   Timbang NaOH 4 gram, masukkan kedalam gelas piala 250 ml, larutkan dengan aquadest hingga larut.
2.   Masukkan ke dalam labu takar 1000 ml,tambahkan aquadest sampai tanda batas. Gojog hingga homogen.
3.   Simpan dalam botol reagen tutup plastik.

** Segera pindahkan larutan NaOH ke dalam botol reagen tutup plastik, karena NaOH yang terlalu lama di dalam labu takar akan menyebabkan tutup labu takar membeku atau tidak bisa dibuka.


Selanjutnya larutan NaOH  distandarisasi untuk mendapatkan kepastian konsentrasinya.

Cara standarisasi larutan NaOH bisa klik artikel ini Standarisasi larutan NaOH 0,1N.

Cara Kalibrasi Thermohygrometer Analog


Setelah artikel kemarin admin membahas tentang cara menggunakan thermohygrometer analog, sekarang admin akan menulis artikel tentang cara kalibrasi thermohygrometer analog.


Sebelum menggunakan alat sebaiknya alat dikalibrasi terlebih dahulu. Tujuan dari kalibrasi adalah agar nilai yang dihasilkan alat tersebut lebih akurat.


Cara kalibrasi Thermohygrometer Analog yaitu :

1. Langkah awal siapkan wadah kecil, toples atau wadah bertutup,thermohygrometer analog.

2. Ambil 2 sendok garam dapur, tempatkan pada wadah kecil. Kemudian teteskan air kedalamnya,       cukup beberapa tetes saja, sekedar membuat garam basah seperti pasir basah.

3. Masukkan wadah berisi garam dan thermohygrometer analog ke dalam wadah bertutup. Posisi         seperti gambar di bawah.

4. Tutup rapat wadah tersebut dan biarkan selama kurang lebih 8 jam pada suhu kamar.

5. Setelah 8 jam thermohygrometer analog harus menunjukkan angka 75%.

Jika thermohygrometer analog tidak menunjukkan angka 75% maka lakukan setting ulang,         apabila tidak ada sistem pengaturan maka cukup dengan menandai kekurangan atau kelebihan nilai pada alat tersebut.

Cara kalibrasi thermohygrometer selesai,mungkin itu yang bisa saya tulis,untuk kritik dan saran silahkan tinggalkan komentar, apabila artikel ini bermanfaat tolong di share ke teman-teman yang lain.

Untuk cara menggunakan thermohygrometer analog bisa klik artikel cara menggunakan thermohygrometer analog

ANALISA KADAR BAHAN ORGANIK TANAH

Bahan organik tanah adalah bahan yang ada di dalam atau di permukaan tanah yang berasal dari sisa tumbuhan,hewan, dan manusia yang telah mengalami dekomposisi sebagian atau seluruhnya. Bahan organik biasanya berwarna coklat dengan sifat koloid yang dikenal dengan humus. Humus terdiri dari bahan organik halus yang berasal dari hancuran bahan organik kasar dan senyawa - senyawa baru yang terbentuk dari peristiwa tersebut melalui aktivitas mikroorganisme dalam tanah. Humus terdiri dari asam humat, asam fulvik dan humin. ( Siradz, 2003 ).

Bahan organik tanah terdiri dari bahan yang berasal dari jaringan tanaman dan hewan, baik yang masih hidup maupun yang sudah mati, pada berbagai tatanan dekomposisi. Pada bahan organik terdapat bahan yang telah mengalami dekomposisi baik sebagian atau seluruhnya, yang telah mengalami humifikasi maupun belum ( Fontaine, 2004 )


Faktor - faktor yang mempengaruhi besarnya bahan organik tanah antara lain : 
  1. Iklim. Iklim berpengaruh pada kelajuan dekomposisi tanah
  2. Tipe penggunaan lahan Tipe penggunaan lahan mempengaruhi ketersediaan sumber bahan organik, sehingga tiap lahan akan mempunyai kandungan bahan organik yang berbeda-beda.
  3. Relief dan bentuk lahan. Relief dan bentuk lahan mempengaruhi proses akumulasi dan pencucian bahan organik pada tanah.
  4. Kegiatan manusia. Kegiatan manusia seperti penambahan pupuk dan bahan ameliorasi mempengaruhi kandungan bahan organik tanah. Apabila kandungan bahan organik tanah diketahui, maka jenis tanaman yang akan ditanam dapat disesuaikan dan diketahui kondisi kesuburan suatu tanah. ( Siradz, 2003 ).
Kandungan bahan organik tanah berkisar antara 0,5 - 5% pada tanah mineral dan mencapai 98% pada tanah gambut/organik. Untuk menetapkan kualitas bahan organik maka salah satunya digunakan parameter nisbah C/N. Kandungan bahan organik dalam tanah dapat diukur berdasarkan kandungan C -Organik. Kandungan C-Organik antara 45-60%, dan konversi C-Organik menjadi bahan organik adalah %C-Organik x 1,724. Tanah pertanian biasanya mengandung C/N antara 8-10 ( Foth et al, 1972).

PENETAPAN KADAR BAHAN ORGANIK TANAH

Metode yang digunakan dalam penetapan bahan organik tanah adalah dengan metode Walkley and Black. Tahapan yang dilakukan dalam metode ini adalah tahapan antara yaitu kandungan bahan organik ditentukan oleh C-organik hasil titrasi kemudian dikalikan dengan konstanta tertentu.

Hal yang perlu disiapkan pertama kali adalah alat dan bahan kimia.

Alat :
1.    Timbangan analitis ( 4 angka dibelakang koma )
2.    Labu takar 50ml
3.    Pipet tetes
4.    Pipet ukur 10 ml dan 5 ml
5.    Pipet volum 5ml
6.    Erlenmeyer 100 ml
7.    Buret 25 ml dan statis
8.    Gelas ukur 25ml
9.    Botol semprot
10.  Gelas piala 50 ml

Bahan :
1.    Contoh tanah kering angin diameter 0.5 mm
2.    Aquadest
3.    Diphenyl amine
     0.5 gram diphenyl amine + 20 ml aquadest + 100 ml H2SO4 pekat
4.    K2Cr2O7 1N
Untuk membuat K2Cr2O7 1 N bisa dilihat di Cara membuat larutan Kalium dikromat 1 N
5.    H2SO4 pekat ( 96% )
6.    H3PO4 ( 85% )
7.    FeSO4 1 N
Untuk membuat FeSO4 1 N bisa dilihat di Cara membuat larutan FeSO4 1 N

Cara Kerja :
1.    Timbang contoh tanah 0,1- 0,5 gram ( tergantung jenis tanah/sampel )
2.    Masukkan contoh tanah ke dalam labu takar, tambahkan 10 ml K2Cr2O7 1N dan 10 ml H2SO4 pekat dengan menggunakan pipet ukur 10 ml.
3.    Dikocok dengan gerakan mendatar dan memutar. Warna harus tetap merah jingga (orange), jika warna berubah biru atau hijau maka ulangi penimbangan sampel ( langkah 1).
Penimbangan sampel dikecilkan dari sebelumnya. Misal penimbangan awal 0,5gram menjadi 0,3gram.
4.    Larutan tanah didiamkan kurang lebih 30 menit sampai larutan dingin.
5.    Setelah dingin tambahkan 5 ml H3PO4 85% dan tambahkan 1ml diphenylamine dengan menggunakan pipet ukur.
6.    Kemudian tambahkan aquadest sampai tanda batas ( 50 ml ).
7.    Larutan tanah dikocok dengan cara membolak-balik sampai homogen dan biarkan mengendap.
8.    Ambil 5 ml larutan yang jernih dengan menggunakan pipet volum, masukkan ke dalam erlenmeyer  dan tambahkan 15 ml aquadest.
9.    Kemudian dititrasi dengan FeSO4 1N hingga warna berubah menjadi kehijauan, dan catat volume titrasinya.
10.  Langkah 1 – 9 diulangi tanpa contoh tanah untuk blanko.
( Fungsi blanko untuk koreksi alat maupun bahan/reagensia murni tidaknya dan untuk   mempermudah hitungan ).

Perhitungan :

C-Organik = ((B – A )x N FeSO4 x 3 x10 x100/77x100%) / (fak.koreksi x berat tanah mg)
Bahan Organik = C-Org x 100/58
Keterangan :
B                      = Hasil titrasi blanko
A                      = Hasil titrasi sampel
Fak Koreksi     = 100/(100+KL)
KL                    = kadar lengas diameter 0,5mm

Kriteria Nilai C-Organik Tanah :
  1. < 1       Sangat Rendah
  2.  1 - 2    Rendah
  3. 2 - 3     Sedang
  4. 3 - 5     Tinggi
  5. > 5       Sangat Tinggi   

( Sumber : Balai Penelitian Tanah, 2009 )


Daftar Pustaka

Balai Penelitian Tanah. 2009. Petunjuk Teknis Analisa Kimia Tanah, Tanaman, Air, dan Pupuk. Balai Penelitian Tanah. Bogor. Hal 211.

Fontaine, S., G.Bardoux, L. Abbadie, and Mariotti. 2004. Carbon input to soil may decrease carbon content. Ecology Letters, 7: 314-320.
Foth, N. D., and L. M. Turk. 1972. Fundamentals of Soil Science 5thedition. Jhon Willeyand Sons, Inc, New York.
Siradz, S.A. 2003. Genesis, Morfologi dan Klasifikasi Tanah. Jurusan Tanah Fakultas Pertanian UGM, Yogyakarta.



Cara Membuat Larutan FeSO4 1N sebanyak 1000 ml

Besi (II) sulfat ( Iron II sulfat ) atau nama lainnya ferro sulfat, vitriol hijau, vitriol besi adalah senyawa kimia berbentuk kristal  berwarna hijau muda dengan rumus molekul FeSO4.
Ferro sulfat dapat larut dengan air dan tidak dapat bercampur dengan alkohol. Ferro sulfat bersifat iritant, jika terkena kulit menyebabkan iritasi, tidak mudah terbakar, dan tidak berbau.


Beberapa kegunaan ferro sulfat adalah sebagai reagen dalam kimia analis ( bidang laboratorium), bahan pembuat tinta , bahan untuk obat-obatan, desinfektan, insektisida, deodorizer ( produk pembersih ), dan sebagai koagulan dalam pengolahan air.

Ferro sulfat memiliki beberapa turunan yaitu :

  1. Ferro sulfat anhidrat ( FeSO4 )
  2. Ferro sulfat monohidrat ( FeSO4. H2O )
  3. Ferro sulfat trihidrat ( FeSO4. 3H2O )
  4. Ferro sulfat tetrahidrat ( FeSO4. 4H2O )
  5. Ferro sulfat pentahidrat ( FeSO4. 5H2O )
  6. Ferro sulfat heksahidrat ( FeSO4. 6H2O )
  7. Ferro sulfat heptahidrat ( FeSO4. 7H2O )
Karena dalam laboratorium sering menggunakan ferro sulfat heptahidrat, maka dalam artikel ini saya akan membahas bagaimana cara membuat larutan ferro sulfat heptahidrat (FeSO4.7H2O).

Cara Membuat Larutan Ferro Sulfat Heptahidrat 1 N, 1000 ml

Diketahui :
BM FeSO4.7H2O = 278 gr/mol
Ekivalen FeSO4.7H2O = 2

Dicari : massa yang dibutuhkan...?

Penyelesaian :
Dengan menggunakan rumus Normalitas:
N = (gram / (BM x Vol )) x valensi
1 N = ( gram / ( 278 gr/mol x 1 L )) x 2
Gram = 139 gram
Jadi FeSO4.7H2O yang dibutuhkan sebanyak 139 gram.

Cara membuat FeSO4.7H2O  1N sebanyak 1000 ml ( 1 Liter ) adalah :

  1. .  Timbang FeSO4.7H2O  sebanyak 139 gram, masukkan dalam gelas piala 500 ml.
  2.    Tambahkan aquadest, aduk hingga FeSO4.7H2O larut.
  3.    Tambahkan 15 ml H2SO4 pekat, biarkan dingin.
  4.    Setelah dingin masukkan larutan FeSO4.7H2O ke dalam labu takar 1000 ml.
  5.    Tambahkan aquadest sampai tanda batas, gojog hingga homogen.
  6.    Pindahkan dalam botol reagen dan beri label.
Catatan : Penambahan H2SO4 agar FeSO4 tidak mudah rusak. Simpan larutan FeSO4 dalam kulkas. Warna larutan FeSO4 bening agak kehijauan.

Cara Membuat Larutan Kalium dikromat ( K2Cr2O7) 1N sebanyak 1000 ml

Kalium dikromat atau Pottasium dikromat adalah senyawa kimia yang berbentuk kristal dengan warna jingga kemerahan ( oranye) dan mudah larut dalam air.. Kalium dikromat mempunyai rumus kimia K2Cr2O7. Kalium dikromat merupakan oksidator kuat dan berbahaya sehingga dalam penyimpanannya harus dalam wadah tertutup sangat rapat dan jauhkan dari bahan yang mudah menyala dan sumber nyala api lainnya.

Kalium dikromat dilarutkan dengan asam sulfat bisa digunakan sebagai pengoksidasi pada bahan kimia organik, atau di laboratorium bisa juga digunakan sebagai larutan pencuci. 
Dalam bidang industri kalium dikromat digunakan untuk industri penyamakan kulit, untuk warna print, untuk bahan celup pada lukisan, bahan untuk membuat korek api dan petasan.

Cara Membuat Larutan Dikromat 1 N sebanyak 1000 ml

Diketahui :
BM K2Cr2O7 = 294,19 gr/mol
Ekivalen K2Cr2O7 = 6

Dengan rumus Normalitas yaitu :
N = ( gram/valensi) / ( BM x Vol ), ingat !!! vol dalam Liter
1 N = (gram x 6 ) / ( 294,19 gr/mol x 1 L )
Gram = ( 294,19gr/mol x 1 L x 1 N ) / 6
Gram = 49,03 gram
Jadi K2Cr2O7 yang dibutuhkan adalah 49,03 gram.

Langkah Membuat Larutan K2Cr2O7 1 N sebanyak 1000 ml adalah :
  1. Timbang K2Cr2O7 sebanyak 49,03 gram, masukkan dalam gelas piala 500 ml.
  2. Tambahkan aquadest, aduk hingga K2Cr2O7 larut sempurna.
  3. Masukkan larutan K2Cr2O7 ke dalam labu takar 1000 ml, tambahkan dengan aquadest sampai tanda batas. Gojog hingga homogen
  4. Pindahkan ke dalam botol reagen dan tutup rapat. Kemudian beri label.

Cara Membuat Larutan Dikromat 1 M sebanyak 1000 ml

Dengan rumus Molaritas yaitu :
M = ( gram) / ( BM x Vol ), ingat !!! vol dalam Liter
1 M = (gram ) / ( 294,19 gr/mol x 1 L )
Gram = ( 294,19gr/mol x 1 L x 1 M )
Gram = 294,19 gram
Jadi K2Cr2O7 yang dibutuhkan adalah 294,19 gram.

Untuk langkah membuatnya sama seperti pada pembuatan larutan K2Cr2O7 1 N.

Cara Menggunakan Thermohygrometer



Thermohygrometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur kelembaban dan suhu udara pada suatu tempat. Thermohygrometer terdiri dari dua skala, skala yang atas menunjukkan nilai kelembaban, sedang skala bagian bawah menunjukkan nilai temperatur udara ( Lihat gambar ).


Cara menggunakan thermohygrometer analog yaitu :
  1. Letakkan atau gantung thermohygrometer pada suatu tempat yang akan diukur kelembaban dan temperaturnya.
  2. Tunggu 5 menit – 10 menit.
  3. Baca skala yang tertera pada thermohygrometer, skala bagian atas menunjukkan kelembaban     (dalam %) sedang skala bagian bawah menunjukkan temperatur udara (◦C).